Jakarta (ANTARA News) - Kurs rupiah pada Rabu sore bergerak melemah 10 poin menjadi Rp9.748 dibanding posisi sebelumnya Rp9.738 per dolar AS, dipicu oleh data inflasi Maret tahun ini.

"Data inflasi yang diumumkan pada awal pekan ini masih menjadi sentimen negatif rupiah terhadap dolar AS," kata pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Ruly Nova di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan neraca perdagangan Indonesia juga masih tercatat defisit. Diharapkan neraca itu ke depan membukukan hasil positif sehingga dapat membantu nilai tukar rupiah berada dalam tren penguatan.

"Diharapkan ada perbaikan neraca perdagangan di masa mendatang," kata dia.

Analis Trust Securities Reza Priyambada mengatakan meski pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turun,dolar AS bergerak melemah terhadap sebagian mata uang Asia seiring dengan langkah The Fed yang tetap mempertahankan program pembelian obligasi.

"Program itu, memicu peredaran dolar AS meningkat dan menekan nilai tukar AS," kata dia.

Ia menambahkan pelemahan nilai tukar rupiah juga disebabkan masih adanya respon negatif pelaku pasar terhadap besaran inflasi dan terutama penurunan nilai ekspor Februari 2012 sebesar 2,51 persen dibanding bulan sebelumnya.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Rabu tercatat mata uang rupiah bergerak melemah nilainya menjadi Rp9.743 dibanding posisi sebelumnya Rp9.737 per dolar AS.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013