Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman melepas 36 komoditas/produk ekspor sebanyak 49,96 ribu ton dengan nilai 98,33 juta dolar Amerika yang melibatkan 82 eksportir, ke 34 negara tujuan.

Ekspor produk Andalan Sulsel senilai Rp1,43 triliun ini dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan Sulsel dengan tema "Sulsel Andalan Indonesia" ke pasar global dalam rangka HUT 354 tahun Sulsel di Pelabuhan Peti Kemas Jalan Nusantara, Makassar, Minggu.

Andi Sudirman mengatakan porang sudah diekspor ke China dan sudah row material dari Bulukumba. "Terima kasih banyak teman-teman dari Bulukumba. Eksportirnya masih muda, umurnya 22 tahun," kata dia.

Selanjutnya adalah nikel. Andi Sudirman mengungkapkan, nikel sebagai komoditi andalan sangat dibutuhkan di pasar global dan mendongkrak perekonomian Sulawesi Selatan.

"Sektor perdagangan ini kalau lancar bisa meningkatkan perekonomian, menjaga stabilitas, bahkan membuka lapangan pekerjaan," ujarnya.

Adapun Sulawesi Selatan memiliki sumber daya alam yang cukup melimpah untuk dapat diperdagangkan di pasar domestik dan internasional.

Saat ini Sulsel telah mengekspor lebih 250 komoditas dan produk andalan yang meliputi perikanan, pertanian, produk industri dan produk tambang.

Secara kumulatif (c to c) ekspor Sulawesi Selatan periode Januari-Juni 2023, mengalami pertumbuhan sebesar 17,37 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2022, dengan volume ekspor sebesar 1.034,66 ton dan nilai sebesar 1,12 miliar dolar Amerika (setara Rp16,35 triliun).

Neraca Perdagangan Sulawesi Selatan Periode Januari-Juni 2023 juga surplus sebesar 542,82 juta dolar Amerika atau setara Rp7,92 triliun. Sedangkan nilai impor Sulawesi Selatan periode Januari-Juni 2023 sebesar 577,42 dolar Amerika.

Komoditas dan produk yang berkontribusi pada ekspor 2023 yakni dari sektor pertanian perikanan berkontribusi 13,29 persen, sektor industri 11,48 persen dan sektor tambang 75,23 persen.

Lima komoditas utama Sulawesi Selatan yang diekspor periode Januari-Juni 2023 meliputi; Nikel, Rumput Laut, Karagenan, Udang Segar dan Biji Kakao dan sebagian besar di ekspor ke Jepang, China, Malaysia, Amerika serikat dan Vietnam.

Sektor perdagangan ini jika lancar bisa meningkatkan perekonomian, menjaga stabilitas, bahkan membuka lapangan pekerjaan.

"Atas nama pemerintah provinsi mengucapkan terima kasih kepada para pelaku ekspor," ujarnya.

Pelepasan hari ini diwakili oleh delapan pelaku usaha ekspor yaitu, PT. Huady Nickel Alloy Indonesia (Produk Fero Nickel) tujuan China; CV. Adi Tirta (Produk Rumput Laut) tujuan China; Koperasi Kospermindo (Produk Rumput Laut) tujuan Vietnam; PT. Maruki Internasional Indonesia (Produk Butsudan / Furniture) tujuan Jepang; PT. Rahmat Bahri Indonesia (Produk Rumput laut) tujuan China; PT. Gusti Aroma Atsiri Celebes (Produk Porang Chip) tujuan China; PT. Biota Laut Ganggang (Produk Carragenan) tujuan China; PT. Mars Symbioscience Indonesia (Produk Cocoa Liquor) tujuan Australia.

Kegiatan Pelepasan Ekspor ini, terselenggara atas kerja sama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan dengan Instansi terkait, yaitu Kantor Wilayah 07 Bank BNI, Terminal Petikemas PT. Pelindo Makassar, Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar, Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Makassar, Kantor Wilayah Bea dan Cukai Sulawesi Selatan, Balai Besar Karantina Ikan Pengendalian Mutu & Keamanan Hasil Perikanan Makassar, Balai Besar Karantina Pertanian, Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) DPW Sulselbar dan pelaku usaha ekspor.

Baca juga: BI Sulsel dampingi lebih 100 UMKM berproduk ekspor

Baca juga: BPS: Neraca perdagangan ekspor impor Sulsel surplus 493 juta dolar AS

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Nurul Aulia Badar
Copyright © ANTARA 2023