Kalau itu bisa dalam satu kawasan terintegrasi termasuk semua kebutuhan 'MICE' saya pikir bisa menjadi salah satu alternatif di Jawa.
Yogyakarta (ANTARA) - Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengusulkan pembangunan gedung pameran dan konvensi terintegrasi di provinsi ini untuk mendukung DIY sebagai pusat industri "meeting, incentives, conference, and exhibition" atau "MICE" di Indonesia.

Ketua GIPI DIY Bobby Ardianto di Yogyakarta, Senin, berharap gedung pameran dan konvensi bisa terintegrasi dengan sarana layanan 'food and beverage' termasuk akomodasi dan transportasi.

"Kalau itu bisa dalam satu kawasan terintegrasi termasuk semua kebutuhan 'MICE' saya pikir bisa menjadi salah satu alternatif di Jawa," kata dia.

Baca juga: Menparekraf ajak pelaku ekraf Bekasi memanfaatkan potensi wisata MICE

Dia mengatakan kegiatan pameran dan konvensi di DIY selama ini masih bergantung pada Jogja Expo Center (JEC) dan ballroom sejumlah hotel dengan kapasitas terbatas seiring dengan pertumbuhan industri di bidang MICE.

Menurut Bobby, pembangunan gedung pameran dan konvensi terintegrasi di DIY dapat mengacu gedung "Singapore EXPO Convention and Exhibition Centre" yang terhubung dengan jalur kereta api sehingga distribusi logistik terkait pameran dan konvensi bakal lebih mudah.

"Saya pikir itu bisa menjadi salah satu alternatif di Jawa yang selama ini masih bertumpu di Jakarta dan Bali. Di Jakarta dan Bali pun belum terintegrasi dalam satu area antara MICE dan kebutuhan transportasinya," kata dia.

Berdasarkan kondisi geografi yang ada, menurut dia, gedung pameran terintegrasi di DIY memungkinkan dibangun di Kabupaten Sleman, Bantul, dan Kulon Progo.

"Bisa mulai dari satu tempat dulu dengan skala yang lebih besar dibandingkan JEC dengan terkoneksi semua fasilitas, saya pikir itu cukup bagus bagi Yogyakarta ke depan," kata dia.

Baca juga: Kemenparekraf minta pelaku MICE terapkan konsep keberlanjutan

Bobby meyakini, apabila gedung pameran terintegrasi itu terealisasi, akan memberikan dampak ganda bagi dunia pariwisata, serta industri terkait lain di sektor transportasi, makanan, serta UMKM.

Menurut dia, Pemda DIY dapat memanfaatkan momentum penerapan digitalisasi layanan perizinan satu pintu untuk berbagai kegiatan ekonomi kreatif yang bakal dimulai pemerintah pusat pada September 2023.

"UMKM pasti akan merasakan dampaknya karena setiap event "MICE" akan menggerakkan banyak orang. 'Multiplier effect'-nya sangat positif bagi masyarakat Yogyakarta," kata dia.


 

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023