Padang (ANTARA) - Kepolisian Daerah Sumatera Barat (Sumbar) menjelaskan pemulangan demonstran asal Air Bangis, Pasaman Barat dari Kota Padang pada Sabtu (5/8) karena mempertimbangkan kondusifitas di Padang.

"Kami mendapatkan keluhan dari warga Padang yang aktivitas serta mobilitasnya terganggu karena demo berhari-hari, itu yang kami respon," jelas Kepala Bidang Humas Polda Sumbar Kombes Pol. Dwi Sulistyawan saat menggelar kegiatan kemitraan dengan awak media yang berposko liputan di Polda Sumbar pada Senin.

Menurutnya Kepolisian telah memberikan kesempatan kepada warga Air Bangis untuk menyampaikan aspirasi di depan Kantor Gubernur Sumbar, hanya saja pihaknya juga harus memperhatikan keluhan dari warga Padang.

Sebab massa dari Air Bangis telah berunjuk rasa selama lima hari berturut-turut, dan selama itu jalan di depan Kantor Gubernur Sumbar yang merupakan jalan utama di kota Padang ditutup bagi pengendara.

"Selama unjuk rasa berlangsung kami telah memberikan pengawalan serta pengamanan kepada massa, namun kalau terus berlanjut maka akan semakin lama aktivitas warga Padang terhambat. Sedangkan jalan alternatif mengalami penumpukan kendaraan," jelasnya.

Pemulangan massa dari Padang pada Sabtu juga dilakukan demi merespon keluhan dari pengurus dan jamaah Masjid Raya Sumbar, karena selama di Padang para peserta aksi menetap dan menginap di kawasan Masjid Raya.

Kombes Pol. Dwi Sulistyawan juga mengatakan belasan orang yang sempat diamankan ketika proses pemulangan berlangsung pada Sabtu sore di Masjid Raya Sumbar sudah dipulangkan seluruhnya pada Minggu siang.

Mereka diamankan saat terjadi ketegangan di lokasi akibat massa yang menolak untuk dipulangkan dari Padang menuju Air Bangis, sempat diambil keterangan di Mapolda Sumbar.

Pada bagian lain, Dwi juga kembali menyatakan bahwa anggota Kepolisian tidak menginjak sajadah tempat Shalat seperti yang telah disampaikan oleh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Pol Suharyono sebelumnya.

"Terkait video yang beredar bahwa personel masuk ke area suci Masjid Raya Sumbar itu tidak benar, karena lokasi adalah tempat masyarakat tidur," katanya.

Polda Sumbar juga menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi antara petugas dengan wartawan yang melakukan peliputan saat pengamanan unjuk rasa selama enam hari di kantor Gubernur dan saat pemulangan warga Air Bangis di Mesjid Raya Sumbar pada Sabtu (5/8).

"Atas nama Kapolda Sumbar kami menyampaikan permohonan maaf bila ada anggota yang melakukan kesalahan saat melakukan pengamanan tersebut," katanya.

Dirinya berharap kemitraan antara Polri dengan awak wartawan khususnya Polda Sumbar serta Polres jajaran tetap terjaga dengan baik.

"Bagi rekan media yang mengalami insiden saat peliputan dan merasa dirugikan, sekali lagi kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya," ujarnya

Sebelumnya, pemulangan demonstran asal Jorong Pigogah Patibubur Nagari Air Bangis, Kecamatan Sungai Beremas, Kabupaten Pasaman Barat dari Masjid Raya Sumbar dilakukan pada Sabtu (5/8).

Pemulangan dilakukan oleh ratusan aparat kepolisian dari Polda Sumbar dan Polresta Padang, bagi warga difasilitasi bus untuk moda transportasi pulang.

Baca juga: Kapolda: TIdak ada polisi injak tempat ibadah di Mesjid Raya Sumbar

Baca juga: Polda tangkap empat pelaku penyalahgunaan BBM bersubsidi

Pewarta: Rahmatul Laila
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2023