Ternate (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Tengah (Halteng), Maluku Utara (Malut) melaporkan, banjir dan longsor melanda Kecamatan Weda Timur pada Senin, mengakibatkan ruas jalan menghubungkan Weda – Patani terputus.

Kepala BPBD Kabupaten Halteng, Rais Musa dihubungi, Senin, mengatakan, banjir melanda dua desa, yakni Messa dan Kotalo mengakibatkan ratusan rumah terendam air dan jalan antara Weda menuju Kecamatan Patani terputus.

"Longsor di antara jalan yeke – messa, titik longsor berada di delapan titik sehingga akses jalan dari Yeke menuju Messa terputus dan tidak bisa dilewati kendaraan roda dua dan empat,” ujar Rais Musa.

Baca juga: BNPB: 184 kepala keluarga terdampak banjir di Halmahera Tengah

Sehingga masyarakat tidak bisa melewati, mulai dari titik pertama terjadinya longsor sampai di titik delapan dengan menempuh waktu sekitar 6 km.

Bukan hanya longsor dan banjir, lampu padam total sekitar 9 buah tiang listrik roboh sehingga warga tidak bisa beraktivitas.
Dirinya mengatakan, ada sekitar ratusan rumah terendam banjir bukan hanya rumah warga ada juga fasilitas seperti puskesmas dan sekolah, bahkan sampai saat ini banjir sudah surut namun askes jalan terputus karena longsor antara Yeke dan Messa.

Baca juga: Wabup temui Kepala BWS bahas penanganan banjir di Halmahera Tengah

Dia menambahkan, longsor juga mengakibatkan jalan Yeke – Messa tidak bisa dilewati oleh masyarakat yang hendak pergi ke Weda dan sebaliknya.

Sebelumnya, Pemkab Halteng menggandeng PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) untuk menormalisasi sungai Kobe guna mengantisipasi terjadinya banjir.

Pj Bupati Halteng, Ikram Malan Sangaji menyatakan, pihaknya menggandeng PT IWIP untuk bersama-sama melakukan normalisasi sungai Kobe, karena dalam setahun ini, hujan deras mengakibatkan masyarakat sekitar terkena dampak banjir.

Baca juga: Longsor terjang lagi jalur Weda-Lelilef di Pulau Halmahera-Malut

Menurut dia, Pemkab Halteng telah menyampaikan ke Vice President PT IWIP, Kevin He membantu melakukan normalisasi kemaslahatan masyarakat.

"Saya mengapresiasi dukungan IWIP untuk membantu normalisasi sungai Kobe dan support ini bisa membantu masyarakat terhindar dari banjir saat hujan deras akibat luapan sungai Kobe," katanya.

Baca juga: BNPB imbau warga waspada banjir susulan di Seram Bagian Barat

Dia menyebut, beberapa waktu lalu meninjau lokasi sungai dan sampaikan ke masyarakat bahwa solusi mengatasi banjir hanyalah normalisasi sungai dan hari ini dibuktikan bersama prosesnya telah dimulai.

"Jadi kita bangun normalisasi kali Kobe ini tidak pakai dana CSR, sebab dana CSR kita kan arahkan untuk ke pendidikan dan lainnya," katanya.

Baca juga: BNPB: Kerusakan jembatan Wai Tonetana akibat banjir Maluku tertangani
Baca juga: Bencana banjir rusak infrastruktur dan rumah warga di Haruku

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023