Jakarta (ANTARA) - Direktur Teknik Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) Indra Sjafri berpesan kepada seluruh pesepak bola muda Indonesia untuk tidak takut meniti karier dalam dunia sepak bola.

Hal ini dikatakan Indra ketika diminta tanggapan mengenai sembilan pesepak bola muda Tanah Air yang mengikuti pendidikan kepolisian.

Kesembilan pemain yang terdiri dari Muhammad Ferarri dari Persija Jakarta (20 tahun), Kakang Rudianto dari Persib Bandung (20 tahun), Ginanjar Wahyu dari Arema FC (19 tahun), Frengky Missa dari Persikabo 1973 (19 tahun), Ananda Raehan dari PSM Makassar (19 tahun), Dimas Juliono dan Faiz Maulana dari Bhayangkara Presisi Indonesia FC (keduanya 19 tahun), Rabbani Tasnim dari RANS Nusantara FC (20 tahun), dan Daffa Fasya dan Borneo FC Samarinda (19 tahun) itu akan absen selama kurang lebih lima bulan membela klubnya dan tim nasional jika mendapat panggilan akibat mengikuti pendidikan menjadi polisi ini.

“Saya sebagai orang yang bergerak di profesional sepak bola, jangan ada ketakutan lah untuk pemain-pemain benar-benar yang konsentrasi di sepak bola,” kata Indra ketika ditemui awak media usai acara penandatangan kerja sama antara Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia dan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Gedung BEI, Jakarta, Senin.

Sebagai orang yang bergelut di dunia sepak bola nasional, Indra sadar bahwa kesembilan pemain muda tersebut mengambil langkah tersebut untuk menjamin masa depan mereka setelah pensiun.

Baca juga: Pelatih Persija kecewa namun coba pahami pilihan Ferarri

Namun, sejatinya ia kurang setuju dengan keputusan yang diambil para pemain muda, di antaranya Ferarri dan Raehan, yang merupakan pemainnya dalam meraih emas di SEA Games 2023 Kamboja.

“Ya saya memang susah ya, maksudnya begini, ini kan dia mengambil sikap untuk main masuk Polri ini kan antisipasi dia untuk masa depan. Saya mohon maaf kurang setuju sebenarnya kalau pemain profesional,” kata Indra.

Pelatih 60 tahun itu lalu menunjukkan bagaimana berkarier di dunia sepak bola merupakan pilihan karier yang tepat asalkan ditekuni dengan sungguh-sungguh, dibuktikan dari dirinya yang dahulu memilih berhenti bekerja dari PT Pos Indonesia untuk fokus menjadi pelatih timnas usia muda.

“Saya aja berhenti dari PT Pos. Apalagi kurangnya industri sepak bola? Asal kita memang konsentrasi di sepak bola, benar-benar kerja keras, tidak ada keraguan sebenarnya,” ungkap Indra.

Lebih lanjut, ditanya tentang nasib kesembilan pemain muda tersebut setelah masuk kepolisian ke depannya, pria yang juga menjabat sebagai pelatih timnas U-20 itu enggan berbicara lebih jauh.

“Itu yang saya tidak tahu nanti gimana setelah dia masuk polisi nanti bagaimana dia kariernya. Cuman pengalaman saya, saya nggak bisa memerankan dua karier, makannya saya berhenti di PT Pos, nggak mungkin,” tutupnya.

Baca juga: Dony dan Rio ungkap sempat ditawari ikut pendidikan kepolisian

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2023