Jakarta (ANTARA) - Tim Tapal Batas sebagai perwakilan dari BEM Universitas Indonesia (UI) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), dengan menitikberatkan pada permasalahan stunting.

"Program ini kami harapkan jadi sarana kolaborasi bersama pemerintah setempat agar berdampak seluas-luasnya bagi masyarakat," kata Ketua BEM UI 2023, Melki Sedek Huang dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Baca juga: Pemkab Belu segera tangani 3.900 anak terkena gizi buruk

Melki Sedek Huang menuturkan bahwa program ini merupakan bentuk komitmen BEM UI untuk turut serta membantu pemerataan pendidikan dan kesehatan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Fokus kegiatan tim, yakni pada bidang pendidikan dan kesehatan yang menitikberatkan pada permasalahan stunting dengan titik sasaran di Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu.

Dikatakannya, Tapal Batas UI merupakan kegiatan pengabdian masyarakat perdana yang dilaksanakan BEM UI di daerah perbatasan negara.

"Nama Universitas Indonesia yang kami sandang pun membuat kami semakin yakin untuk melakukan pengabdian masyarakat di titik ini, yang kami anggap sebagai wajah Indonesia dari titik terluar. Tidak hanya itu, kami juga berharap sepulang dari kegiatan ini, kami dapat menyebarkan semangat pengabdian masyarakat kepada mahasiswa UI lainnya," katanya.

Baca juga: UI dampingi warga Desa Komodo selenggarakan 'Komodo Culture Festival'

Baca juga: UI luncurkan program pengabdian masyarakat di berbagai daerah


Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Belu menyatakan terbuka dan siap untuk menyediakan berbagai kebutuhan mahasiswa, seperti kebutuhan data primer yang akan digunakan oleh tim Tapal Batas UI sebagai landasan pelaksanaan kegiatan.

Bupati Belu Agustinus Taolin juga mengadakan pertemuan antara tim Tapal Batas UI dengan Kepala Dinas Pendidikan, Kepala Dinas Kesehatan, dan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP4D) Kabupaten Belu guna menyatukan pandangan serta visi dan misi program ini.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023