kita belum memaksimalkan potensi di sektor pariwisata
Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut pertumbuhan ekonomi nasional di atas lima persen (5,17 persen) pada triwulan II 2023 sebagai tantangan untuk memacu kinerja yang lebih baik.

Sebab, menurut Erick, Presiden Joko Widodo semakin senang menjadwalkan rapat kabinet keesokan harinya, ketika tahu hari ini pertumbuhan ekonomi RI membaik.

"Biasanya Bapak Presiden begitu bagus, bukannya kendor. Besok langsung rapat kabinet lagi," kata Erick dalam sambutannya di kawasan PIK 2, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Selasa.

Erick mengatakan Presiden pasti ingin memastikan jajaran kementerian/lembaga menjaga tren pertumbuhan ekonomi itu agar bisa terus berlanjut.

Presiden sudah berbicara mengenai hilirisasi sumber daya alam, lalu berbicara mengenai industrialisasi pangan. Nanti, menurut Erick, saatnya presiden meminta kementerian/lembaga mendorong kembali kebangkitan industri kreatif atau secara lebih besarnya pariwisata.

Karena kalau dilihat lebih mendalam data-datanya, sektor pariwisata belum memaksimalkan potensi yang ada. Soal kedatangan wisatawan pun, menurut Erick, Indonesia masih kalah jauh dengan negara tetangga.

"Tapi potensi ekonominya sudah luar biasa, kuliner sendiri itu totalnya Rp471 triliun, itu hanya kuliner. Lalu fesyen itu Rp184 triliun. Tapi kita belum memaksimalkan potensi di sektor pariwisata," kata Erick.

Karena itu, dibutuhkan kekompakan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor privat untuk menjalankan berbagai strategi untuk mendorong potensi pariwisata Indonesia bersama-sama.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2023 berhasil mencapai angka 5,17 persen. Dari sisi produksi, lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,28 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 10,62 persen.

Sedangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada semester I 2023 terhadap semester I 2022 sebesar 5,11 persen. Dari sisi produksi, lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 15,59 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen PK-P mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 7,53 persen.

Ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan II 2023 terlihat menunjukkan penguatan pada beberapa wilayah. Kelompok provinsi di Pulau Jawa menjadi kontributor utama ekonomi nasional dengan peranan sebesar 57,27 persen, dan mencatat laju pertumbuhan sebesar 5,18 persen year on year (yoy) dibanding triwulan II 2022.

Pertumbuhan ekonomi ini tidak terlepas dari peran pemerintah dalam mengendalikan inflasi. Berdasarkan data BPS, angka inflasi YoY pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen. Angka ini menurun, jika dibanding dengan inflasi YoY pada Juni 2023, yaitu sebesar 3,52 persen.

Pemerintah terus mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk mengejar inflasi nasional turun hingga ke angka 3 persen. Angka ini dinilai relatif stabil karena bakal menguntungkan produsen maupun konsumen. Dari sisi produsen, biaya produksi dapat terbayar dari hasil penjualan, bahkan mendapatkan keuntungan. Sementara dari pihak konsumen juga merasakan hal serupa, karena harga pangan termasuk barang dan jasa lainnya dapat terjangkau.

Pencapaian pengendalian inflasi secara nasional bergantung pada akumulasi kinerja pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan sektor privat.

Erick mengapresiasi sektor privat sekarang berani berinvestasi untuk memajukan pariwisata secara lebih agresif dengan menghadirkan sensasi ala Hawaii di kawasan Aloha, Pantai Indah Kapuk 2.

"Mungkin karena bingung, apakah ini di Hawaii, apakah ini di Pantai Indah Kapuk (PIK), jadi bingung. Kalau saya di awalnya tadi bingung, terus terang. Karena saya rasa pasir sepanjang lima kilometer di Indonesia, enggak pernah ada nih," kata Erick.

Ketika disambut oleh tarian asli Indonesia, seperti tarian dari Bali, Sumatera dan Kalimantan, Erick pun menyadari kalau lokasi wisata itu sebetulnya berada di Indonesia.

Erick menilai pengembang kawasan PIK sudah memberi contoh yang luar biasa bagi sektor privat lainnya agar ketika membangun pariwisata, tidak hanya dibangun sebagai kawasan properti semata.

Tetapi yang luar biasa adalah bagaimana sektor privat bisa membangun sebuah kawasan yang memuaskan dari sisi pengalaman pelanggan (customer experience).

"Kadang-kadang kita lupa. Jangan hanya bangun, bangun, bangun. Tapi coba kita pergi ke New York, ke Tokyo, apa yang dicari? Bukan hanya kotanya, tapi customer experience. Bagaimana pengunjung menikmati kota itu," kata Erick.

"Ini salah satu upaya yang menjadikan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,17 persen," kata Erick.

Ke depan, Erick berharap sektor privat bisa mengundang pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk berkolaborasi dalam pembangunan kawasan yang menjadi Solusi Sampah Jakarta.

Karena tidak mungkin sebuah kota bisa memiliki jumlah wisatawan yang tinggi, ketika segi pengelolaan lingkungannya kurang baik.
Baca juga: Erick Thohir minta pembangunan perumahan didukung dengan akses publik
Baca juga: Erick soal "podcast" Tempo: Demokrasi bagian dari keseimbangan negara
Baca juga: Akad KPR Massal, Erick: Bukti pemerintah hadir

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023