Faktor-faktor ini akan terus mengurangi persediaan minyak global dan memberikan tekanan pada harga minyak....
New York (ANTARA) - Harga minyak bergerak sedikit lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), karena lembaga Pemerintah Amerika Serikat (AS) memproyeksikan prospek ekonomi lebih cerah, tetapi data bearish pada impor dan ekspor minyak mentah China membatasi kenaikan lebih lanjut.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober terangkat 83 sen menjadi menetap pada 86,17 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.

Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September bertambah 98 sen menjadi ditutup pada 82,92 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange,

Kedua kontrak acuan telah turun sekitar dua dolar AS di awal sesi, tetapi harga berbalik arah setelah laporan bulanan dari Badan Informasi Energi AS (EIA) memproyeksikan pertumbuhan produk domestik bruto naik sebesar 1,9 persen pada tahun 2023, menguat dari perkiraan sebelumnya sebesar 1,5 persen.

EIA juga memperkirakan harga minyak mentah Brent akan mencapai rata-rata 86 dolar AS pada paruh kedua tahun 2023, naik sekitar 7 dolar AS dari perkiraan sebelumnya.

Produksi minyak mentah AS diperkirakan akan meningkat 850.000 barel per hari ke rekor 12,76 juta barel per hari pada tahun 2023, tambah laporan itu, melampaui puncak terakhir sebesar 12,3 juta barel per hari pada tahun 2019.

Harga minyak mentah telah meningkat sejak Juni, terutama karena perpanjangan pemotongan sukarela untuk produksi Arab Saudi serta meningkatnya permintaan global, kata EIA.

"Kami perkirakan faktor-faktor ini akan terus mengurangi persediaan minyak global dan memberikan tekanan pada harga minyak dalam beberapa bulan mendatang," tambah EIA.

Nmaun demikian, membebani harga pada Selasa (8/8), impor minyak China pada Juli turun 18,8 persen dari bulan sebelumnya ke tingkat harian terendah sejak Januari, tetapi masih naik 17 persen dari tahun sebelumnya.

Secara keseluruhan, impor China mengalami kontraksi sebesar 12,4 persen pada Juli, jauh lebih curam dari perkiraan penurunan sebesar 5,0 persen. Ekspor turun 14,5 persen, dibandingkan dengan penurunan 12,5 persen yang diperkirakan oleh para ekonom.

Meskipun data suram, beberapa analis masih positif pada prospek permintaan bahan bakar China untuk Agustus hingga awal Oktober.

Musim puncak untuk aktivitas konstruksi dan manufaktur dimulai pada September dan konsumsi bensin akan mendapat manfaat dari permintaan perjalanan musim panas, kata analis CMC Markets, Leon Li. Permintaan diperkirakan akan menurun secara bertahap setelah Oktober, tambahnya.

Keputusan minggu lalu oleh Arab Saudi untuk memperpanjang pengurangan produksi sukarela sebesar 1 juta barel per hari hingga September, meskipun Brent naik di atas 80 dolar AS, menunjukkan Riyadh mungkin menargetkan harga yang lebih tinggi dari 80 dolar AS, kata Vivek Dhar, ahli strategi komoditas pertambangan dan energi di Commonwealth Bank of Australia.

Namun, beberapa analis skeptis tentang berapa banyak pemotongan pasokan yang benar-benar lepas landas dari pasar, karena anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak lainnya seperti Libya dan Venezuela telah meningkatkan produksi, kata Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates di Houston.

"Pemotongan produksi jauh lebih sedikit daripada pemotongan kuota yang diumumkan," kata Lipow.

Stok minyak mentah AS naik minggu lalu, sementara stok bensin dan sulingan turun, menurut sumber pasar mengutip angka American Petroleum Institute (API) pada Selasa (8/8).

Stok minyak mentah AS naik sekitar 4,1 juta barel dalam pekan yang berakhir 4 Agustus, menurut sumber, yang berbicara tanpa menyebut nama. Persediaan bensin turun sekitar 400.000 barel, sedangkan persediaan sulingan turun sekitar 2,1 juta barel.

Data Pemerintah AS tentang stok akan dirilis pada Rabu waktu setempat.
Baca juga: Minyak turun, data perdagangan China lesu imbangi kekhawatiran pasokan
Baca juga: Minyak naik di awal Asia karena pemotongan produksi mendukung pasar

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023