Jakarta (ANTARA) - Kebakaran yang melanda 146 kios di Pasar Kambing, Tanah Abang, Jakarta Pusat, diduga akibat arus pendek listrik (korsleting) dari salah satu kios.

Kebakaran yang berlokasi di Jalan Sabeni atau yang dikenal sebagai lokasi Pasar Kambing itu terjadi pada Rabu sekitar pukul 06.45 WIB.

Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Pusat mengerahkan 18 unit mobil pemadam kebakaran dan 71 personel untuk memadamkan "si jago merah".

Kasudin Gulkarmat Jakarta Pusat, Asril Rizal mengatakan, informasi awal kebakaran berasal dari petugas keamanan pasar yang melihat kepulan asap di salah satu kios.

"Dengan segera dia bersama rekannya berupaya memadamkan dengan APAR (alat pemadam kebakaran ringan), namun gagal karena api sudah membesar dan menyambar ke kios di sebelahnya," kata Asril.

Baca juga: Pasar Kambing Tanah Abang terbakar

Kemudian, petugas keamanan pasar langsung menghubungi pos pemadam kebakaran (damkar) terdekat bersama warga untuk melaporkan kebakaran tersebut.

Meski sempat terkendala karena sumber air yang jauh dari lokasi, petugas berhasil memadamkan api di lokasi pada pukul 08.00 WIB.

Menurut Direktur Utama PD Pasar Jaya, Agus Himawan di lokasi kebakaran di Tanah Abang, Jakarta Pusat, arus pendek listrik berasal dari kios penjual ikan.

"Ada 146 kios yang terbakar di Pasar Kambing ini. Total kios yang ada di pasar ini kurang lebih ada 500," katanya.

Baca juga: Kebakaran Pasar Kambing diduga akibat arus pendek listrik

Akibat terbakar, Agus mengatakan, pasar tersebut akan direvitalisasi. Revitalisasi terhadap Pasar Kambing ini sudah direncanakan sebelumnya dan menjadi salah satu program prioritas.

Saat direvitalisasi, pedagang akan ditempatkan di lokasi penampungan sementara.

Kebakaran di Pasar Kambing ini sudah pernah terjadi sebelumnya pada April 2021. Saat itu, kebakaran menghanguskan sedikitnya 136 lapak dan 40 kios.

"Kita akan bangun pasar ini dan memang pasar ini kondisinya sudah sangat memprihatinkan," kata Agus.
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023