"ANTARA dan fotografi tidak pernah bisa dipisahkan. Hal ini sudah terbukti dari masa ketika negeri ini lahir, bahkan sebelumnya. Hal inilah yang harus kita semua dan anak muda penerus bangsa ketahui,"
Jakarta (ANTARA News) - Seniman senior Indonesia Didi Petet mengatakan bahwa ANTARA sebagai kantor berita nasional tidak akan pernah terpisahkan dari dunia fotografi selama mengabdi kepada bangsa dan negara.

"ANTARA dan fotografi tidak pernah bisa dipisahkan. Hal ini sudah terbukti dari masa ketika negeri ini lahir, bahkan sebelumnya. Hal inilah yang harus kita semua dan anak muda penerus bangsa ketahui," kata Didi di Jakarta, Jumat.

Pernyataan tersebut dia sampaikan dalam acara pembukaan pameran foto hasil karya workshop fotografi angkatan XVIII Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA) yang bertema "Seen" (Telah Melihat).

Didi berharap kegiatan fotografi yang bertemakan kemanusiaan oleh generasi muda, seperti yang dilakukan oleh kelompok GFJA, dapat terus dilanjutkan untuk menimbulkan kepekaan dan kepedulian sosial dalam masyarakat.

"Kegiatan seperti ini harus selalu dilanjutkan dan tidak hanya berhenti pada angkatan GFJA XVIII saja," ujarnya.

"Selama negeri ini ada seterusnya harus ada kegiatan-kegiatan fotografi oleh anak muda, khususnya di era modern ini dimana teknologi sudah sangat maju," kata Didi menambahkan.

Hal itu, menurut dia, karena teknologi dalam dunia fotografi sekarang ini telah mampu mengabadikan momen-momen kehidupan secara detail.

"Oleh karena itu, Antara harus terus berkarya dan berjuang untuk kemanusiaan dan untuk negeri tercinta ini agar semakin hari semakin baik," tuturnya.

Pada kesempatan itu, Direktur Utama GFJA Oscar Motulloh menjelaskan, para peserta workshop GFJA angkatan XVIII memilih tema "Seen" untuk mewakili karya-karya foto yang dipamerkan karena peserta mencoba menggambarkan realitas kehidupan yang ada di sekitarnya dan `menuangkan` ke dalam bentuk visual, yaitu foto.

"Berdasarkan etimologi, `Seen` merupakan bentuk `past perfect tense` dari kata `see`, yang berarti `telah melihat`. Namun, mereka juga ingin masyarakat yang melihat mencoba menggali apa yang tersirat dibalik foto-foto itu," ujarnya.

Oscar yang juga merupakan kurator GFJA mengatakan dirinya selalu memastikan workshop reguler GFJA dipersembahkan bagi orang yang berminat mempelajari fotografi sebagai pengetahuan perihal melihat, mengamati realita, sekaligus memilih subyek reportase untuk diabadikan.

Dia menambahkan, sebagai bagian dari Pusat Foto Jurnalistik Nasional yang bernaung di bawah Kantor Berita Antara, GFJA ingin mendorong terciptanya pemahaman yang lebih baik tentang karya-karya fotografi bertemakan kemanusiaan yang dapat disajikan melalui berbagai macam kegiatan, seperti pendidikan, pelatihan, pameran, dan pelestarian di bidang fotografi.

"Menjelang dekade-dekade berikutnya, GFJA akan terus berupaya menjaga program pendidikan sebagai oase fotografi jurnalistik, rumah bagi proses imajinasi menuju kreativitas karya, dan tempat para musafir visual," kata Oscar.

Pewarta: Yuni Arisandy
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013