dapat menyebabkan banjir, jika tiba-tiba hujan sangat besar
Jakarta (ANTARA) - Kepala Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Barat (SDA Jakbar), Purwanti Suryandari menyebut hujan saat El Nino dapat menyebabkan banjir tiba-tiba di Ibu Kota.

"Kalau El Nino itu fenomena tersendiri dan dapat menyebabkan banjir, jika tiba-tiba hujan sangat besar, termasuk di daerah DKI Jakarta, dalam hal ini Jakarta Barat," jelas Purwanti saat dihubungi di Jakarta, Rabu.

El Nino adalah fenomena cuaca yang terjadi akibat peningkatan suhu permukaan air di Samudra Pasifik Tengah dan Timur yang menjadi lebih hangat dari biasanya.

Fenomena alami ini menyebabkan perubahan pola cuaca global, yang berdampak signifikan pada iklim di berbagai wilayah di dunia, termasuk di Indonesia

Ia melanjutkan,  potensi banjir tersebut pada saat atau setelah El Nino terjadi akibat hujan yang datang tiba-tiba dalam jumlah besar sehingga membawa kotoran atau debu ke badan air.

Baca juga: DKI keluarkan Rp17,8 triliun untuk bantuan dan jaminan sosial

"Kotoran atau debu itu nanti bisa potensi jadi sedimen atau endapan di sungai, selokan, saluran air, waduk dan badan air lainnya. Nah, itu kemudian bisa jadi banjir," jelas Purwanti.

Untuk mengantisipasi sedimen tambahan pada saluran saat atau usai El Nino, pihaknya terus melakukan pengerukan saluran air, seperti sungai, selokan dan waduk.

"Makanya, kita lakukan pengerukan terus. Selain itu, juga memperbaki saluran-saluran yang sudah tidak memadai," kata Purwanti.

Pekan ini, pihaknya akan melakukan pengerukan lumpur Kali Pesanggarahan, wilayah Kelurahan Kebon Jeruk, Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Ia menjelaskan, kondisi Kali Pesanggrahan, tepatnya di sekitar Jalan Perjuangan Raya wilayah Kebon Jeruk sudah terlihat pengendapan lumpur.

Baca juga: Stok pangan DKI Jakarta aman hadapi dampak El Nino

"Sudah ada pengendapan lumpur yang lumayan tinggi, sudah makan badan kali. Pengerukan ini memang sudah kita programkan, di Agustus ini, kita lakukan pengerukan di situ," ungkap Purwanti.

Ia menyebut, lokasinya di sekitar Jalan Perjuangan, perbatasan dengan tol, Kecamatan Kebon Jeruk.

"Di situ kelihatan pendangkalan. Tapi sebenarnya, badan kalinya masih ada, maksudnya masih ada air yang jalan, cuma memang agak lebar (pendangkalannya)," jelas Purwanti.

Lebih lanjut Purwanti menjelaskan, pihaknya akan menerjunkan tiga unit alat berat berupa satu ekskavator besar-panjang dan dua unit jenis amphibi.

"Ekskavator panjangnya satu, yang di atas, yang di bawah amfibi dua," katanya.

Baca juga: Antisipasi dampak El Nino ke beras, Jakarta akan operasi pasar

Adapun panjang area pengerukan lumpur Kali Pesanggrahan sekitar 200 meter dan diperkirakan rampung sekitar tiga bulan.

"Karena volumenya agak besar, ya mungkin diperkirakan tiga bulan. Intinya pengerukan lumpur Kali Pesanggarahan di lokasi itu sudah kita rencanakan," kata Purwanti.

Selain itu, pihaknya juga sudah merampungkan pengerukan dan perbaikan badan saluran air di kiri dan kanan Jalan Tomang Tinggi Raya, Grogol Petamburan, Jakarta Barat sepanjang 250 meter pada Selasa (8/8).

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti potensi banjir hingga tanah longsor di Indonesia meski mengalami kekeringan imbas El Nino.

Masih tetap ada kemungkinan satu wilayah mengalami kekeringan, tetangganya mengalami banjir atau bencana hidrometeorologi basah," kata Kepala BMKG Dwikorta Karnawati di Jakarta, Selasa (18/7).

Baca juga: Pemkot Jaktim tuntaskan pembangunan saluran air di Pasar Rebo

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023