Malang (ANTARA News) - Gudang bahan produksi amunisi kaliber 5,5 milik PT Pindad yang ada di Kecamatan Turen, Kabupaten Malang, Senin pagi, meledak menyebabkan seorang karyawan menderita luka bakar serius. Wartawan yang hendak meliput kejadian itu, oleh aparat keamanan, tidak diperbolehkan mendekati lokasi ledakan, bahkan untuk mengambil gambar pun tidak diperkenankan. Kepala Departemen Umum PT Pindad Malang, Teguh, membantah jika gudang yang berlokasi di luar bangunan Pindad itu meledak, tetapi hanya mengalami kebakaran kecil yang merupakan kecelakaan kerja biasa. "Gudang bahan baku produksi amunisi itu memang sensitif terhadap kebakaran, baik akibat gesekan antar bahan maupun kondisi cuaca panas. Sekarang kami masih melakukan penyelidikan terhadap penyebab kebakaran tersebut," ucapnya. Seorang yang dilaporkan mengalami luka bakar serius dalam kejadian itu adalah Tarmudi (38), warga Turen yang bertugas sebagai operator gudang. Kini ia masih dirawat di Unit Gawat Darurat (UGD) RSSA Malang didampingi dokter perusahaan. Sementara itu ayah korban, Sarto, mengaku tidak tahu jika anaknya mengalami kecelakaan (kebakaran) yang cukup parah. Menurut Sarto, Tarmudi sudah bekerja di PT Pindad selama kurang lebih 16 tahun dan memiliki seorang istri bernama Lilik Rubiyati serta dua anak. "Saat ini hampir semua keluarga berada di sini (RSSA,) menunggui Tarmudi dan sampai sekarang kami belum tahu kondisinya bagaimana, karena masih berada di UGD," ujarnya lirih.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006