Kemenperin telah mendukung implementasi EIP di Indonesia dengan berbagai regulasi dan undang-undang untuk mendorong sistem manajemen ramah lingkungan...
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mensosialisasikan program pengembangan kawasan industri ramah lingkungan atau Eco-Industrial Park (EIP) untuk mendukung visi global dalam mengurangi emisi yang dihasilkan aktivitas industri dalam bisnis forum bersama Korea Selatan.

Sosialisasi pengembangan kawasan industri ramah lingkungan itu dilakukan dalam rangkaian Business Forum on 50 Years of Indonesia-Korea Relations: Developing Closer Friendship and Stronger Partnership through Enhanced Trade & Industry Cooperation yang digelar atas kerja sama Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Seoul, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

“Kemenperin telah mendukung implementasi EIP di Indonesia dengan berbagai regulasi dan undang-undang untuk mendorong sistem manajemen ramah lingkungan dalam rangka mewujudkan konsep industri hijau,” kata Menperin dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Menperin menyampaikan bahwa program pengembangan EIP berdampak besar terhadap pelestarian lingkungan yang berkelanjutan di sektor industri.

Hal ini sejalan dengan komitmen Indonesia untuk membangun industri manufaktur yang berdaya saing global melalui percepatan implementasi industri 4.0.

“Saat ini terdapat tiga pilot project program Global Eco-Industrial Park (GEIPP-Indonesia) antara lain Kawasan Industri MM2100, Kawasan Industri Batamindo dan Karawang International Industrial City (KIIC)”, ungkapnya.

Forum bisnis Indonesia-Korea Selatan tersebut digelar untuk memperkuat kerja sama industri dan perdagangan, khususnya upaya promosi Kawasan Industri dan Kawasan Ekonomi Khusus, akses pasar, ekspor impor produk segar, pengembangan ekosistem industri hulu dan hilir serta berbagai kegiatan penting lainnya guna mendukung pembangunan ekonomi nasional.

Menurut Menperin, potensi kerja sama perdagangan dan industri antara Indonesia dan Korea Selatan masih cukup besar. Dalam kegiatan bisnis forum tersebut, kedua negara menawarkan iklim investasi yang menarik.

Adapun basis industri dan kemajuan teknologi Korea yang kuat dapat menarik investor Indonesia yang mencari peluang kerja sama, transfer teknologi dan kesempatan berbagi pengetahuan.

Di sisi lain, perusahaan Korea dapat menjajaki prospek investasi di berbagai sektor di Indonesia, antara lain pembangunan infrastruktur, energi, manufaktur, ekonomi digital, dan pariwisata.

Korea Selatan merupakan mitra ekonomi yang penting bagi Indonesia. Total perputaran perdagangan kedua negara mencapai 24,5 miliar dolar AS pada tahun 2022, meningkat signifikan sebesar 33,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain itu, Korea Selatan menduduki peringkat ke-7 sebagai investor terbesar di Indonesia pada tahun 2022, dengan total investasi sebesar 2,29 miliar dolar AS, naik 40,06 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Lima sektor menjadi daya tarik investor Korea Selatan untuk berinvestasi di Indonesia, yaitu listrik, air dan gas, kendaraan, alas kaki dan kulit, tekstil, serta pertambangan.

Baca juga: Airlangga dorong kawasan industri dan KEK beralih ke EIP
Baca juga: Seminar "Eco Industrial Park" digelar Kemenperin bagi kawasan industri


Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023