Denpasar (ANTARA News) - Sekitar 45 persen penduduk Bali masih menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

Namun,  sumbangan sektor pertanian terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) hanya 19 persen, demikian data Pusat Penelitan Subak Universitas Udayana Denpasar.

"Pertumbuhan di sektor pertanian relatif kecil, yakni 2,1 persen. Pertumbuhannya kecil sedangkan yang bekerja di sektor pertanian sangat besar sehingga produktivitas di sektor pertanian masih rendah," kata Ketua PPS Unud Prof I Wayan Windia di Denpasar.

Kondisi itu diperparah lagi dengan investasi bidang pertanian sangat kecil, yakni kurang dari satu persen.

Guru besar Fakultas Pertanian Unud itu menjelaskan bahwa nilai tambah di sektor pertanian paling rendah yakni Rp2,5 juta, jika dibandingkan dengan sektor industri maupun sektor pariwisata.

"Dengan demikian harga input sangat mahal, dan harga output umumnya rendah (merosot) pada saat musim panen," tutur Windia yang juga mantan anggota DPR-RI.

Pendapatan petani rata-rata hanya Rp2,5 juta/bulan adalah untuk yang  mengelola lahan sawah seluas satu hektare. Rata-rata petani mengelola lahan sawah hanya 0,30 haktare.

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013