beralih ke listrik, saya rasa harganya tidak mahal
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyerahkan 186 kendaraan dinas operasional (KDO) listrik kepada petugas Dinas Perhubungan (Dishub) setempat untuk menjaga kualitas udara di Ibu Kota.

"Kami serahkan sebanyak 186 kendaraan roda dua dilengkapi peralatan seperti helm dengan anggaran kurang lebih Rp7 miliar," kata Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat ditemui di Jakarta, Jumat.
 
Heru menjelaskan,  nantinya ratusan kendaraan operasional berbasis baterai ini akan disebarkan ke lima wilayah DKI Jakarta sesuai kebutuhan.
 
Langkah ini mengikuti Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) Sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kendaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah.

Baca juga: DPRD minta DKI tiru Los Angeles soal kendaraan listrik

Nantinya, Pemprov DKI akan bertahap menambah kendaraan listrik untuk membantu mengurangi emisi gas yang bisa meningkatkan polusi udara.
Petugas Dinas Perhubungan DKI terima kendaraan dinas operasional listrik, Jakarta, Jumat (11/8/2023). ANTARA/Luthfia Miranda Putri
Dia berharap adanya langkah ini bisa membuat masyarakat perlahan tertarik untuk beralih ke kendaraan berbasis listrik.

"Kalau mau beli kendaraan roda dua ya beralih ke listrik, saya rasa harganya tidak mahal," katanya.
 
Sebelumnya, Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, 50 persen penyumbang terbesar yang mengakibatkan kualitas udara di Jakarta buruk adalah polusi dari transportasi.

Baca juga: Formula E dinilai belum bisa ajak warga ke kendaraan listrik
 
"Kalau dihitung-hitung, 50 persen disumbang polusi dari transportasi," kata Heru usai evaluasi kinerja di Inspektorat Jenderal (Itjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta Pusat, Kamis.
 
Berdasarkan data Heru, dalam kurun waktu 1,5 tahun terakhir kendaraan roda empat meningkat dari empat juta menjadi enam juta, sedangkan roda dua dari 14 juta menjadi 16 juta.
 
Lalu kendaraan yang berpelat B atau dari Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) pun sudah hampir semua masuk ke Jakarta.

Karena itu, Heru menyebutkan beban Jakarta memang berat.

Baca juga: DKI dukung penggunaan kendaraan listrik di Ibu Kota
 
Salah satu upaya Pemprov DKI mengurangi emisi, yakni pengadaan bus TransJakarta maupun mobil dinas bertenaga listrik.
 
"Contoh DKI menambah kendaraan bus dengan listrik, misal dua tahun ke depan kita tambah 100 bus," katanya.
 
Begitu juga Dinas Perhubungan (Dishub) menggunakan kendaraan listrik untuk roda duanya.

"Kendaraan dinasnya secara bertahap walau anggaran terbatas," kata Heru.

Baca juga: Dishub DKI gunakan 120 motor listrik 2023

Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023