Beijing (ANTARA News) - Kantor perwakilan Pemerintah Indonesia di China menyatakan hingga kini belum ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjangkit virus flu burung H7N9.

"Berdasarkan pantauan dan informasi yang diterima hingga hari ini, belum ada WNI yang terjangkit virus flu burung tersebut," kata Duta Besar RI untuk China merangkap Mongolia Imron Cotan, di Beijing, Senin.

Ia mengatakan pihaknya mengimbau kepada seluruh WNI untuk sementara menjauhi lokasi atau daerah-daerah yang terindentifikasi telah terjangkit atau menjadi lokasi penyebaran virus H7N9.

"Seluruh warga negara Indonesia juga diimbau untuk lebih memperhatikan kesehatan dan kebersihan diri pribadi, dengan mengkonsumsi makanan dari tempat yang higienis, mencuci tangan usai bepergian dan lainnya," kata Imron.

Konsulat Jenderal RI di Shanghai melaporkan hingga kini belum ada WNI yang terdeteksi terinfeksi H7N9. Jumlah WNI yang berada di China daratan tercatat sekitar 10.000 orang, dari jumlah itu sekitar 1.500 berada di Shanghai yang merupakan lokasi pertama ditemukannya kasus flu burung di China.

Hingga Minggu Pemerintah China telah mendeteksi 21 kasus H7N9 dan enam diantaranya meninggal dunia.

Perbaharui Data

Kantor Pusat Pencegahan dan Pengendalian Virus H7N9 menyatakan akan terus memperbaharui data dan informasi terkait penyebaran virus tersebut, termasuk di wilayah Hongkong, Taiwan dan Makau.

Direktur Kantor Pusat Pencegahan dan Pengendalian Virus H7N9 Liang Wannian mengatakan pihaknya juga akan terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan para ahli mancanegara, termasuk untuk memberikan sampel virus H7N9 sesuai aturan Organisasi Kesehatan Dunia.

"China telah melaporkan kasus pertama berjangkitnya virus H7N9 kepada WHO, dan akan terus melaporkan setiap perkembangan yang terjadi," katanya, dalam jumpa wartawan Senin.

Perwakilan WHO China Dr Michael O`Leary mengatakan pihaknya telah melakukan kerjasama dan koordinasi dengan otoritas setempat sejak dua pekan terakhir.

"Kami sangat puas dengan upaya, kerja sama dan koordinasi yang dilakukan dan kami percaya semua langkah itu akan dapat memulihkan situasi yang ada," ujarnya.

Pewarta: Rini Utami
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2013