Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal pekan ditutup melemah menyusul pelaku pasar sedang menanti keputusan tingkat acuan suku bunga Bank Indonesia (BI rate) seiring inflasi yang tinggi.

IHSG BEI ditutup turun 28,25 poin atau 0,58 persen ke posisi 4.897,52. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 5,19 poin (0,63 persen) ke level 825,46.

"Sentimen domestik dan eksternal negatif, dari domestik investor sedang menanti keputusan terkait BI Rate sehubungan dengan data inflasi bulanan yang tinggi," kata analis Panin Sekuritas, Purwoko Sartono di Jakarta, Senin.

Selain itu, ia menambahkan kekhawatiran akan dampak dari rencana penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi juga masih membayangi.

Dari bursa regional, ia mengatakan pergerakannya masih dibayangi oleh kekhawatiran akan merebak kembalinya masalah flu burung serta ketegangan di semenanjung Korea.

Analis HD Capital, Yuganur Wijanarko menambahkan tekanan jual saham-saham domestik akibat efek dari bursa regional sehingga indeks BEI tertekan hingga di bawah level piskologis 4.900 poin.

"Meski demikian, kondisi itu tidak dikhawatirkan sebagai ancaman serius untuk merubah tren indeks BEI," kata dia.

Ia memproyeksikan indeks BEI akan bergerak di kisaran 4.860-4.770 untuk level batas bawah dan 4.985-5.050 poin untuk level batas atas IHSG BEI pada perdagangan hari selanjutnya (Selasa, 9/4).

Ia merekomendasikan beberapa saham yang dapat diakumulasi diantaranya Perusahaan Gas Negara (PGAS), Bumi Resources Mineral (BRMS), Vale Indonesia (INCO), Bank Pan Indonesia (PNBN).

Sementara, tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 167.057 kali dengan volume mencapai 5,32 miliar lembar saham senilai Rp6,23 triliun.

Bursa regional diantaranya indeks Hang Seng melemah 8,85 poin (0,04 persen) ke level 21.718,05, indeks Nikkei-225 naik 358,95 poin (2,80 persen) ke level 13.192,59, Straits Times melemah 11,31 poin (0,34 persen) ke posisi 3.288,47.



Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013