Jambi (ANTARA) - Luas lahan yang terbakar di wilayah Provinsi Jambi sejak awal Januari hingga 11 Agustus 2023 mencapai 229 hektare lebih menurut data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

Di Jambi, Sabtu, Kepala BPBD Provinsi Jambi Bachyuni menyampaikan bahwa sejak awal Januari sampai 11 Agustus 2023 kebakaran lahan terjadi di delapan kabupaten di wilayah Provinsi Jambi.

Selama periode itu, menurut dia, kebakaran lahan menimbulkan dampak paling luas di Kabupaten Batanghari (111,14 hektare) dan paling sempit di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (4,80 hektare).

Di samping itu, kebakaran lahan terjadi di wilayah Kabupaten Muaro Jambi (7 hektare), Tebo (31,20 hektare), Bungo (9,45 hektare), Sarolangun (40,02 hektare), Merangin (9,80 hektare), dan Tanjung Jabung Barat (16,13 hektare).​​

Bachyuni mengatakan bahwa ada tiga wilayah di Provinsi Jambi yang sejak awal tahun 2023 tidak mengalami kebakaran hutan dan lahan, yakni Kota Jambi, Kota Sungai Penuh, dan Kabupaten Kerinci.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika selama periode 1 sampai 10 Agustus 2023 mendeteksi titik panas indikator kebakaran hutan dan lahan di sembilan kabupaten di wilayah Provinsi Jambi.

Titik panas selama kurun itu terpantau di Batanghari (19), Bungo (4), Kerinci (1), Merangin (24), Muaro Jambi (4), Sarolangun (34), Tanjung Jabung Barat (34), Tanjung Jabung Timur (9), dan Tebo (46).

Baca juga:
Polisi tangkap pelaku pembakaran lahan di Tanjung Jabung Barat
BPBD pantau lahan yang terbakar di Indragiri Hulu dan Pelalawan


Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2023