Tidak ada yang sepele, terus lakukan yang anda suka, jangan berbuat yang tidak-tidak, belajar, ibadah, mudah-mudahan anda bisa berkontribusi suatu yang hebat ke depannya
Jakarta (ANTARA) - Akademisi Universitas Indonesia (UI) Mohamad Aditya meminta para pelajar seluruh Indonesia untuk melakukan hal disukai sejak dini agar kelak dapat memberikan kontribusi terhadap negara.

"Jangan sampai membuat waktu terbuang percuma. Lakukan hal yang anda suka, terus belajar dan berikan sesuatu yang berarti bagi bangsa dan negara," ujarnya dalam talkshow Peringatan Hakteknas Ke-28 bertema "Inovasi Karya Civitas Akademik Menuju Indonesia Emas 2045" di Jakarta, Sabtu.

Dalam talkshow yang dihadiri pelajar itu, ia menekankan agar terus memupuk hal yang disukai, karena setiap sesuatu itu memiliki nilai.

"Tidak ada yang sepele, terus lakukan yang anda suka, jangan berbuat yang tidak-tidak, belajar, ibadah, mudah-mudahan anda bisa berkontribusi suatu yang hebat ke depannya," tuturnya.

Baca juga: Kemendikbudristek pamerkan 145 produk inovasi peringati Hakteknas

Dalam kesempatan itu, ia menceritakan pengalamannya ketika Universitas Indonesia diminta pemerintah untuk membuat bus listrik.

Pada 2012 lalu, ia mengatakan, pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mengembangkan kendaraan listrik dengan meminta lima perguruan tinggi, yakni Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).

"UI mengembangkan kendaraan besar karena ada bikun (bis kuning/shuttle bus UI)," tuturnya.

Ia mengakui, terdapat berbagai tantangan yang dihadapi saat membuat bus listrik, salah satunya adalah bobot bus listrik yang lebih berat dibandingkan bus biasa.

"Jadi kalau bus ukuran 12 meter dengan dua sumbu roda, berat maksimumnya 16 ton, kalau lebih dari itu mempengaruhi keamanan dan jalan cepat rusak. Sehingga bus listrik menggunakan material kerangka yang lebih ringan tapi kuat," paparnya.

Baca juga: Menaker minta pejabat baru ciptakan inovasi ketenagakerjaan

Dengan mengembangkan bus listrik, lanjutnya, UI tidak hanya melaksanakan peraturan pemerintah, tapi juga menunjukkan komitmen UI dalam menjaga lingkungan.

"UI membuat bus listrik karena UI menggagas sistem pemeringkatan kampus internasional, yakni UI GreenMetric dimana yang dinilai adalah seberapa hijau kampus di seluruh dunia. Di UI ada shuttle bus, kita berpikir kalau dijadikan listrik maka akan membuat UI menjadi lebih hijau," tuturnya.

Dalam Pameran Hakteknas 2023 itu memperkenalkan 145 produk hasil inovasi perguruan tinggi yang telah teruji secara lebih dekat kepada masyarakat.

Produk-produk tersebut terdiri atas 31 produk di bidang pangan, 32 produk di bidang energi, 59 produk di bidang kesehatan, sembilan produk kendaraan listrik, dan 14 produk riset serta produk inovasi lain.


Baca juga: Semen Padang raih penghargaan atas kontribusi inovasi dan lingkungan 
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023