Moskwa (ANTARA News) - Kementerian Luar Negeri Rusia hari Senin memastikan empat diplomatnya tewas oleh penyekapnya di Irak. "Dengan kesedihan mendalam, kami harus melaporkan bahwa kematian terjadi atas empat anggota kedutaanbesar Rusia di Bagdad," kata pengumuman kementerian itu dari Moskwa. Kementerian itu sebelumnya menyatakan mencoba memastikan pernyataan di Irak bahwa empat diplomat terculiknya dihukum mati. "Kementerian Luar Negeri dan kedutaanbesar kami di Irak memakai semua cara dan terus bekerja untuk memastikan keterangan itu," kata jurubicara kementerian itu, Mikhail Kamynin, seperti dikutip DPA. "Kami tidak yakin pada kebenaran gambar itu," kata wakil ketua panitia luar negeri Duma (parlemen Rusia) Leonid Slutsky di Strasburg. Kelompok diduga terkait dengan Alqaida hari Minggu menyiarkan film di lokamaya, menunjukkan kemungkinan penghukuman mati dengan mengayau dan menembak tiga karyawan kedutaanbesar Rusia itu. Diplomat keempat, yang juga disergap kelompok bersenjata 3 Juni, dinyatakan juga tewas. Gerilyawan itu, yang mengaku anggota Majelis Syura Mujahidin, dalam pernyataannya hari Rabu mengatakan keempat pria itu dihukum mati oleh mahkamah syariah sesudah pemerintah Rusia tidak memenuhi tuntutan mereka. Kelompok itu menyeru penarikan balatentara Rusia dari Chechnya dalam dua hari dan pembebasan pria-wanita saudara mereka dari penjara Rusia sebagai syarat pembebasan mereka. Diplomat kelima ditembak mati dalam sergapan 3 Juni tersebut. Pesan dan gambar kemungkinan hukuman mati empat sandera Rusia itu dikirim ke lokamaya, yang biasa dipakai Alqaida. Gambar, yang menyertainya, menunjukkan dua orang bertopeng berpakaian hitam berdiri di belakang sandera, yang berlutut. Gambar lain menunjukkan sandera lain terborgol berbaring di lantai, tapi tidak jelas apakah sudah dihukum mati atau belum. Kelompok itu menyatakan rekaman video pengayauan keempat sandera itu dilampirkan pada pernyataan tersebut. Kelompok sama dalam pesan lokamayanya hari Selasa menyatakan telah menghukum mati dua serdadu Amerika Serikat, yang mayatnya ditemukan di selatan Bagdad dengan leher terpotong. Film di lokamaya itu menggambarkan penghukum-matian dua orang, yang disebutnya sandera Rusia, dan pengayauan orang ketiga. Kelompok itu juga menuduh Moskwa membunuhi muslim di Chechnya, tempat gerilyawan berjuang melawan kekuasaan Rusia, dan di Afganistan. Diplomat dan orang asing lain di Irak sering menjadi sasaran penculikan dan serangan sejak balatentara pimpinan Amerika Serikat menyerbu tiga tahun lalu untuk menumbangkan pemerintah Presiden Saddam Hussein.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006