Singapura, (ANTARA/PRNewswire)- Vectra AI, pemimpin solusi deteksi dan respons ancaman siber (cyber threat detection and response) yang didukung kecerdasan buatan (AI), hari ini meluncurkan Vectra AI Platform dengan teknologi yang telah dipatenkan, Attack Signal Intelligenceā„¢. Melalui solusi ini, Vectra AI menghasilkan sinyal terintegrasi bagi kalangan perusahaan yang ingin merealisasikan extended detection and response (XDR). Dengan Vectra AI Platform, kalangan perusahaan mengintegrasikan public cloud, identitas, SaaS, dan sinyal jaringan dari Vectra AI dengan sinyal endpoint detection and response (EDR) yang telah digunakan. Hal ini membekali tim SOC untuk mengikuti tren hybrid attack yang kian canggih, cepat, dan berskala luas. 

Tanpa solusi efektif yang menghambat hybrid attacker modern, tim keamanan TI menghadapi lingkaran setan yang melibatkan berbagai attack surface, metode peretasan yang semakin mengecoh, peringatan keamanan yang lebih sering muncul. Maka, hal tersebut sangat membebani kerja tim SOC sehingga mereka kerap kewalahan.

Riset baru-baru ini mengungkap, 63% analis SOC melaporkan skala attack surface meningkat dalam tiga tahun terakhir, dan 67% analis SOC tidak mampu menangani jumlah peringatan harian yang diterimanya. Maka, Vectra AI Platform membantu tim keamanan TI bergerak cepat seperti hybrid attacker modern guna mengidentifikasi pola perilaku. Keunggulan tersebut tidak mampu disediakan perangkat lain. Dengan mengandalkan AI untuk menganalisis pola pelaku serangan siber, serta secara otomatis memilah, menghubungkan, dan memprioritaskan insiden keamanan, Vectra AI Platform menghasilkan sinyal terintegrasi yang mendukung XDR.

"Bagi kami, prioritasnya adalah kinerja, bukan akronim. Tujuan utamanya adalah target akhir, bukan mendefinisikan langkah-langkah untuk mencapai target," ujar Jay DePaul, Chief Cybersecurity & Technology Risk Officer, Dun & Bradstreet. "Vectra AI membantu kami mencapai target akhir, menghentikan serangan canggih, memodernisasi pengelolaan keamanan, dan meningkatkan daya tahan siber."

Menurut Jon Oltsik, Distinguished Analyst and Enterprise Strategy Group (ESG) fellow, "Terlepas dari definisi XDR, praktisi keamanan TI tertarik memakai XDR agar mereka mampu menangani beberapa tantangan deteksi dan respons ancaman. XDR hadir sebagai pilihan menarik, sebab perangkat yang kini tersedia kesulitan mendeteksi dan menginvestigasi ancaman canggih, membutuhkan keahlian khusus, serta tidak efektif ketika mengorelasikan peringatan. Singkatnya, CISO menginginkan perangkat XDR yang dapat meningkatkan efektivitas keamanan, khususnya deteksi ancaman mutakhir. Lebih lagi, CISO mencari XDR guna memperingkas pengelolaan keamanan dan meningkatkan produktivitas staf."

Mewujudkan Sinyal Terintegrasi pada Hybrid Attack Surface

Vectra AI Platform mengintegrasikan sinyal serangan bawaan dan pihak ketiga pada domain hybrid cloud, termasuk AWS, Microsoft Azure, Google Cloud Platform, Microsoft 365, Microsoft Azure AD, segala jenis jaringan, serta endpoint dengan perangkat Endpoint Detection and Response (EDR) yang dipilih klien.

"Pendekatan yang kini diterapkan dalam deteksi dan respons ancaman siber telah berubah drastis. Apalagi, semakin banyak perusahaan beralih menuju lingkungan hybrid. Di sisi lain, tim keamanan TI terus menghadapi kompleksitas cloud, kewalahan menghadapi peringatan keamanan, serta beban kerjanya melonjak," kata Hitesh Sheth, President and CEO, Vectra AI. "Sebagai pionir deteksi dan respons ancaman yang didukung AI, platform unggulan kami menghasilkan sinyal terintegrasi yang paling akurat sehingga kalangan Perusahaan hybrid mampu merealisasikan XDR dengan cepat dan berskala luas."


Klik tautan ini untuk memperoleh keterangan lebih lanjut tentang Vectra AI Platform.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023