Alhamdulillah, setelah jadi menteri, saya terdaftar sebagai mahasiswa program doktor di UI
Depok (ANTARA) - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia memotivasi para mahasiswa baru Universitas Indonesia (UI) untuk menjadi pengusaha sukses.

"Tidak semua orang memiliki kesempatan untuk memperdalam ilmu dan meningkatkan kualitas dan kapasitas diri di UI," kata Bahlil di Kampus UI Depok, Jawa Barat, Selasa.

Ia mengatakan dirinya pernah punya cita-cita untuk kuliah di UI. Sebagai anak Papua yang tinggal di kampung, untuk menempuh pendidikan sekolah dasar, saya harus berjalan kaki sejauh 4 kilometer. Tamat SMA, ia bermimpi untuk kuliah di Jakarta dan itu di UI.

Namun, saat tes masuk UI, ia tidak diterima. Begitu sudah menjadi pengusaha, ia kembali mendaftar kuliah di UI untuk program magister, pun tidak diterima. "Alhamdulillah, setelah jadi menteri, saya terdaftar sebagai mahasiswa program doktor di UI," katanya.

Bahlil menambahkan bahwa berbagai latar belakang sosial dan ekonomi bukan penghalang bagi mahasiswa untuk mencapai cita-cita, termasuk cita-cita menjadi pengusaha.

Menurutnya, Indonesia perlu meningkatkan jumlah pengusaha karena jumlah pengusaha di Indonesia hanya 3,4 persen dari jumlah penduduk. Padahal, di negara maju, jumlah pengusaha mencapai 10–12 persen.

Baca juga: Bahlil pastikan cari solusi atas masalah yang dihadapi investor IKN

Baca juga: Bahlil tinjau rencana pengembangan Pulau Rempang Batam


Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan lulusan perguruan tinggi yang mau menjadi pengusaha sehingga dapat menciptakan lapangan kerja dan pola pekerja di dalam investasi. Investasi Indonesia pada 2022 mencapai Rp1.207 triliun dan merupakan investasi terbesar sepanjang sejarah.

Jumlah investasi Indonesia dapat ditingkatkan melalui berbagai upaya, di antaranya melalui pembangunan infrastruktur dan hilirisasi produk.

Pembangunan infrastruktur perlu dilakukan untuk menciptakan kawasan-kawasan pertumbuhan ekonomi baru. Hilirisasi industri juga harus dilakukan agar ekspor yang dilakukan Indonesia tidak hanya berupa bahan mentah, tetapi juga bahan dengan nilai tambah. Salah satu produk yang dapat dihilirisasi adalah nikel.


“Saat ini, dunia sudah mengarah pada pembangunan green energy dan energy industry. Kita akan meninggalkan bahan bakar fosil berupa batubara dan menggantinya dengan kendaraan listrik. Bahan baku dari kendaraan listrik 40 persen adalah baterai. Bahan baku dari baterai ini salah satunya adalah nikel, dan Indonesia menguasai 25 persen dari total cadangan nikel dunia. Ini menunjukkan potensi Indonesia untuk menjadi produsen baterai terbesar di dunia,” kata Menteri Bahlil.

Kuliah umum yang diberikan oleh Menteri Bahlil tersebut merupakan bagian dari pembekalan yang diberikan UI untuk mahasiswa baru.

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, mengatakan bahwa kegiatan Orientasi Kehidupan Kampus (OKK) UI diisi oleh para pembicara hebat yang memiliki rekam jejak baik di berbagai bidang.

Selain itu, dalam kegiatan ini, mahasiswa baru juga dikenalkan dengan beragam aktivitas dan kegiatan kemahasiswaan.

“UI memiliki banyak sekali organisasi kemahasiswaan yang siap menampung dan menyalurkan minat dan bakat kalian sesuai jalur kontribusi masing-masing. Di dalam OKK UI ini, adik-adik dikenalkan dengan lembaga tinggi kemahasiswaan dan memperoleh lebih banyak informasi terkait Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di bidang seni, olahraga, penalaran dan bela negara,” ujar Prof. Haris.

Baca juga: Bahlil minta industri kertas tingkatkan kontribusi ekonomi nasional

Baca juga: Pemerintah rumuskan langkah komprehensif investasi kendaraan listrik

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2023