Hong Kong (ANTARA) - Saham Asia tergelincir pada perdagangan Rabu, karena data ekonomi China yang lebih mengecewakan dan tidak adanya stimulus berarti dari Beijing terus membebani sentimen investor.

Eropa siap untuk dibuka lebih rendah lagi, dengan FTSE berjangka turun 0,15 persen pada pukul 05.27 GMT. E-mini berjangka untuk indeks S&P 500 sebagian besar datar.

Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang memperlebar penurunan hingga merosot 1,17 persen ke level terendah 11 minggu.

Harga rumah baru China turun untuk pertama kalinya tahun ini pada Juli, data menunjukkan Rabu, yang terbaru dari serangkaian angka suram yang menunjukkan kerugian cepat dalam momentum ekonomi dan menggarisbawahi urgensi untuk dukungan kebijakan yang lebih berani buat menopang aktivitas.

Pada Selasa (15/8/2023), China melaporkan data aktivitas Juli yang lebih lemah dari yang diharapkan, yang diikuti oleh berita bahwa Beijing tidak akan lagi menerbitkan data pengangguran kaum muda, yang semakin mengguncang kepercayaan di Beijing.

Bank Sentral China (PBoC) juga secara tak terduga menurunkan suku bunga kebijakannya pada Selasa (15/8/2023), lebih awal dari yang diperkirakan banyak investor. Pergerakan itu mengikuti serangkaian data pinjaman dan kredit yang mengecewakan, pasar perumahan dan industri serta ancaman deflasi.

"Sentimen investor terhadap China sangat buruk," kata Redmond Wong, ahli strategi pasar China di Saxo Markets.

Wong sangat prihatin dengan penurunan penjualan ritel China dari bulan ke bulan dan investasi infrastruktur yang lemah, yang menunjukkan kurangnya dana pemerintah daerah.

Saham China dan Hong Kong melanjutkan penurunan dengan Indeks Hang Seng berakhir merosot 1,47 persen dan indeks saham unggulan China CSI 300 ditutup 0,73 persen lebih rendah.

"Kami pikir bank sentral China tidak cukup keras menurunkan suku bunga, mendorong bank-bank untuk meminjamkan lebih banyak dan merangsang aktivitas konsumen yang sangat datar," kata John Milroy, penasihat investasi di Ord Minnett.

Indeks Nikkei 225 Jepang ditutup tergelincir 1,46 persen ke level terendah dua bulan dengan saham perbankan turun setelah laporan dari lembaga pemeringkat Fitch tentang kemungkinan penurunan peringkat bank-bank besar AS.

Indeks S&P/ASX 200 Australia berakhir 1,50 persen lebih rendah, penurunan terbesar dalam sekitar enam minggu.

Pasar akan membaca lagi data ekonomi utama dengan data inflasi Inggris dan risalah Federal Reserve di kemudian hari.

Zona euro juga mengumumkan angka produk domestik bruto kuartal kedua awal, yang diperkirakan menunjukkan pertumbuhan kecil sebesar 0,2 persen dan penurunan produksi industri.

Analis di Commonwealth Bank of Australia (CBA) memperkirakan Bank Sentral Inggris akan terus menaikkan suku bunga untuk mengekang inflasi inti yang tinggi, bahkan jika itu mengarah pada resesi.

"Berbeda dengan ekonomi utama lainnya, inflasi inti Inggris belum menunjukkan perubahan yang berarti," kata CBA dalam sebuah catatan. "Resesi Inggris kemungkinan akan membayangi dampak dari suku bunga yang lebih tinggi, dan karena itu menarik pound sterling/dolar AS turun menjelang akhir tahun."

Ketiga indeks ekuitas utama AS berakhir lebih rendah pada Selasa (15/8/2023), setelah data penjualan ritel AS yang lebih kuat dari perkiraan.

Data tersebut meningkatkan peluang bagi Fed untuk mempertahankan suku bunga pada level tinggi lebih lama dan menawarkan penguatan pada greenback, menekan mata uang berisiko biasanya dolar Australia dan Selandia Baru, kata Tina Teng, analis pasar di CMC Markets APAC & Canada.

Minyak mentah AS turun 0,36 persen menjadi diperdagangkan di 80,7 dolar AS per barel, sementara Brent turun 0,35 persen menjadi diperdagangkan di 84,59 dolar AS per barel. Emas spot naik 0,14 persen diperdagangkan di sekitar 1.904,2 dolar AS per ounce.

Baca juga: Wall Street jatuh, penjualan ritel kuat picu kekhawatiran suku bunga
Baca juga: Minyak stabil di awal Asia di tengah data China lemah, pasokan ketat
Baca juga: Emas merosot lagi setelah data ekonomi AS lebih baik dari perkiraan

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023