New York (ANTARA) - Wall Street melemah tajam pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), setelah data penjualan ritel yang lebih kuat dari perkiraan memicu kekhawatiran suku bunga bisa bertahan lebih tinggi lebih lama, sementara bank-bank besar AS turun karena laporan bahwa Fitch dapat menurunkan peringkat beberapa pemberi pinjaman.

Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 361,64 poin atau turun 1,02 persen, menjadi menetap di 34.946,39 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 51,86 poin atau 1,16 persen, menjadi berakhir di 4.437,86 poin. Indeks Komposit Nasdaq merosot 157,28 poin atau 1,14 persen, menjadi ditutup di 13.631,05 poin.

Semua 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan saham energi memimpin kerugian karena melemahnya harga minyak mentah. S&P 500 ditutup di bawah rata-rata pergerakan 50 hari untuk pertama kalinya sejak Maret.

Indeks perbankan S&P 500 mencapai level terendah satu bulan, turun 2,75 persen, sedangkan indeks perbankan regional KBW juga anjlok 3,4 persen.

Laporan Departemen Perdagangan menunjukkan penjualan ritel tumbuh 0,7 persen bulan lalu terhadap ekspektasi kenaikan 0,4 persen, menunjukkan ekonomi AS tetap kuat.

Baca juga: Wall Street berakhir menguat ditopang saham pertumbuhan "megacap"

Setelah data tersebut, taruhan para pedagang tentang jeda kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve bulan depan tetap utuh di 89 persen, namun para analis mengatakan para investor khawatir suku bunga dapat bertahan pada level saat ini lebih lama dari yang diantisipasi.

Bank-bank melihat beban penjualan karena investor semakin cemas tentang suku bunga. Kurva imbal hasil obligasi pemerintah AS telah terbalik selama lebih dari setahun, dengan obligasi jangka panjang menghasilkan kurang dari instrumen utang jangka pendek. Situasi yang terus-menerus ini menekan keuntungan yang dapat diperoleh bank-bank dari pinjaman.

"Kita mungkin akan berakhir dengan kurva imbal hasil terbalik lebih lama dari yang diantisipasi, bahkan jika kita tidak berakhir dengan resesi ekonomi," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research.

"Itu pada akhirnya akan membatasi pinjaman karena bahkan jika Anda adalah saudara ipar saya, saya tidak ingin meminjamkan kepada Anda dengan kerugian."

Sebuah laporan mengatakan lembaga pemeringkat Fitch dapat menurunkan peringkat beberapa bank. Saham JPMorgan Chase turun 2,5 persen, Bank of America turun 3,2 persen dan Wells Fargo turun 2,3 persen.

Baca juga: Wall St ditutup beragam, S&P 500 dan Nasdaq jatuh untuk minggu kedua

"Cerita dari Fitch tentang potensi penurunan peringkat ke beberapa bank AS membebani sentimen," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities.

"Anda menggabungkannya dengan angka penjualan ritel pagi ini yang sedikit lebih panas dari perkiraan, (itu) semakin meningkatkan potensi yang lebih tinggi untuk skenario suku bunga yang lebih lama dari The Fed."

Saham pemberi pinjaman regional PacWest Bancorp, Zions Bancorp dan Western Alliance Bank tergelincir antara 3,7 persen hingga 4,5 persen setelah proposal perombakan peraturan terbaru dari Federal Deposit Insurance Corp.

Saham teknologi bernasib sedikit lebih baik, berkat kenaikan 0,4 persen saham Nvidia setelah UBS dan Wells Fargo menaikkan target harga saham mereka.

Nvidia membukukan persentase kenaikan satu hari terbesar sejak akhir Mei di sesi sebelumnya menyusul komentar bullish dari Morgan Stanley, dengan para analis juga mengatakan investor menumpuk ke dalam saham menjelang pendapatannya minggu depan.

Saham perusahaan China yang tercatat di AS juga turun dengan perusahaan e-commerce Alibaba Group turun 2,0 persen dan di antara mereka yang memimpin penurunan setelah putaran data ekonomi yang mengecewakan dari China.

Volume perdagangan di bursa AS relatif ringan, dengan 10,1 miliar saham berpindah tangan, dibandingkan dengan rata-rata 10,9 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023