Jakarta (ANTARA) - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Wandy N. Tuturoong menilai sah-sah saja jika bakal calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) mengharapkan dukungan dari Presiden RI Joko Widodo.

Menurut Wandy, hal itu tidak terlepas dari kepercayaan publik terhadap Jokowi yang cukup tinggi, sebab itu bakal capres dan cawapres tersebut mengasosiasikan dirinya dekat dengan sosok Jokowi.

“Dengan mengasosiasikan diri dekat dengan Pak Jokowi, mereka mengharapkan akan mendapatkan dukungan mayoritas pemilih. Sah-sah saja,” kata Wandy saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu.

Menurutnya, hal itu berhubungan pula dengan Jokowi’s effect atau efek Jokowi. Wandy mengingatkan perkataan Jokowi bahwa siapa pun capres atau cawapres yang nantinya terpilih, harus membawa Indonesia negara maju pada 2045.

“Pak Jokowi sudah mengatakan bahwa siapa pun yang menjadi pemimpin atau Presiden nanti, yang penting memiliki nafas panjang untuk membawa Indonesia menjadi negara maju di 2045,” kata dia.

Pernyataan tersebut disampaikan Wandy merespons pidato kenegaraan Jokowi pada Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI Tahun 2023 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Rabu.

Dalam pidatonya, Jokowi menegaskan bahwa ia bukan ketua umum partai politik yang berwenang untuk menentukan capres dan cawapres. Jokowi pun menegaskan dirinya bukan “Pak Lurah” yang kerap dimintai arahan terkait kontestasi Pilpres mendatang.

"Jadi, saya ingin mengatakan itu bukan wewenang saya, bukan wewenang 'Pak Lurah', bukan wewenang 'Pak Lurah', sekali lagi. Walaupun saya paham sudah jadi nasib seorang presiden untuk dijadikan paten-patenan dalam Bahasa Jawa, dijadikan alibi, dijadikan tameng," katanya.

Jokowi juga menyadari meskipun kampanye Pemilu 2024 belum dimulai, foto dirinya sudah banyak dipasang di mana-mana dan disandingkan dengan tokoh-tokoh bakal calon presiden. Namun, dia tidak mempersoalkan hal tersebut.

"Ya, saya harus ngomong apa adanya. Saya ke Provinsi Aceh, ada; ke kota B, eh, ada; ke kabupaten C, ada juga. Sampai ke tikungan-tikungan desa, saya lihat ada juga; tapi bukan foto saya sendirian. Ada di sebelahnya bareng (bakal) capres. Ya, saya kira menurut saya juga ndak apa, boleh-boleh saja," ujar Presiden.

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023