Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memandang optimalisasi balai latihan kerja atau BLK dapat mendukung penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas, kompetitif, unggul, dan produktif untuk menangkap peluang bonus demografi yang dimiliki Indonesia.

"Kami melihat di lapangan banyak sekali manajemen BLK yang as usual. Hasil riset kami harus ada desain ulang terhadap manajemen BLK di tingkat nasional maupun kabupaten/kota yang jumlahnya sangat banyak," kata Kepala Pusat Riset Kependudukan BRIN Nawawi saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
 
Nawawi mengungkap banyak BLK daerah menyiapkan sumber daya manusia tetapi belum sesuai dengan potensi lokal atau kadang-kadang tidak menjawab kebutuhan industri di daerah.
 
Oleh karena itu, pemerintah juga harus bisa mengoptimalkan potensi lokal sesuai dengan kebutuhan mengingat peran BLK menjadi salah satu penggerak utama untuk penyiapan sumber daya manusia Indonesia sesuai dengan permintaan pasar.
 
Baca juga: Megawati minta BRIN pertajam riset bonus demografi

Baca juga: BRIN: Ekonomi hijau atasi tantangan sosial dan demografi
"Selama ini penyiapan ada di BLK, sekolah pastinya menghasilkan lulusan, tetapi kebanyakan lulusan tidak sesuai dengan permintaan pasar, sehingga di situ ada peran BLK," kata Nawawi.
 
Lebih lanjut dia menuturkan bahwa manajemen BLK saat ini berbeda-beda, ada BLK nasional, BLK provinsi, BLK kabupaten/kota, bahkan semua kementerian dan dinas juga punya balai latihan kerja.
 
Manajemen yang beragam itu membuat banyak program tumpang tindih, sehingga kurang efisiensi.
 
BRIN lantas menawarkan ide agar BLK berada di bawah sebuah lembaga tingkat nasional agar manajemen balai latihan kerja semakin baik.
 
"Kami terpikirkan konsep BLK itu terintegrasi baik di tingkat nasional, provinsi maupun kabupaten/kota. Walaupun lokasi berbeda, kalau itu terintegrasi secara kelembagaan akan lebih baik pelaksanaan program dan implementasinya," pungkas Nawawi.
 
Pada Sidang Tahunan MPR di Jakarta, 16 Agustus 2023, Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah terus berupaya untuk mengoptimalkan manfaat demografi.
 
Bonus demografi yang akan mencapai puncak pada tahun 2030 adalah peluang besar untuk mewujud target Indonesia Emas 2045. Sebanyak 68 persen penduduk Indonesia berusia produktif menjadi kunci peningkatan produktivitas nasional ke depan.

Baca juga: BRIN: Tingkatkan pembangunan manusia maksimalkan bonus demografi

Baca juga: BRIN dorong peningkatan kualitas pendidikan majukan generasi muda

 

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023