Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 180,65 poin atau 0,52 persen menjadi menetap di 34.765,74 poin
New York (ANTARA) - Wall Street lebih rendah pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), setelah risalah Federal Reserve AS menunjukkan pejabat bank sentral terbagi mengenai perlunya kenaikan suku bunga lebih lanjut pada pertemuan terakhir mereka.

Indeks Dow Jones Industrial Average merosot 180,65 poin atau 0,52 persen menjadi menetap di 34.765,74 poin. Indeks S&P 500 kehilangan 33,53 poin atau 0,76 persen, menjadi berakhir pada 4.404,33 poin. Indeks Komposit Nasdaq anjlok 156,42 poin atau 1,15 persen menjadi ditutup di 13.474,63 poin.

Indeks S&P 500 telah turun 1,9 persen selama dua sesi terakhir, penurunan dua hari terdalam sejak April.

Risalah pertemuan kebijakan moneter Fed pada Juli menunjukkan sebagian besar pembuat kebijakan terus memprioritaskan pertempuran melawan inflasi, menambah ketidakpastian di kalangan investor tentang prospek suku bunga.

"Saya setuju dengan para gubernur bahwa kami tidak yakin bahwa inflasi benar-benar tidak mengkhawatirkan," kata Peter Tuz, presiden Chase Investment Counsel di Charlottesville, Virginia.

"Saya pikir pasar akan gelisah mengenai apa yang akan dilakukan Fed sepanjang September dan hingga Oktober."

Saham bank memperpanjang kerugian, dengan indeks bank S&P 500 turun 1,0 persen dan Bank of America memimpin kerugian di antara bank-bank besar yang berakhir 2,2 persen lebih rendah.

Nvidia juga membalikkan kenaikan awal menjadi berakhir 1,0 persen lebih rendah setelah naik dalam dua sesi terakhir, karena dua broker lagi menaikkan target harga mereka pada sahamnya menjelang hasil kuartalan perancang cip itu minggu depan.

"Investor mulai lebih memperhatikan gambaran ekonomi di sini," kata Mike Reynolds, wakil presiden strategi investasi di Glenmede, dikutip dari Reuters.

Ekuitas telah menderita melalui masa sulit pada Agustus, dengan S&P 500 merana di dekat posisi terendah satu bulan karena data menggarisbawahi inflasi yang kokoh dan ekonomi yang kuat memicu kekhawatiran suku bunga tetap tinggi lebih lama.

Sementara sebagian besar investor memperkirakan pengetatan moneter Fed akan segera berakhir, kekhawatiran masih ada bahwa bank sentral dapat mempertahankan suku bunga pada level saat ini lebih lama.

Saham Target terangkat hampir 3,0 persen setelah laba kuartal kedua pengecer besar itu mengalahkan perkiraan.

Walmart berakhir hampir datar, membalikkan penurunan intraday, menjelang hasil kuartalan yang akan dirilis pada Kamis pagi.

Walmart diperkirakan akan menaikkan perkiraan pendapatan setahun penuh, karena pembeli AS terus membeli barang-barang penting bahkan ketika biaya pinjaman meningkat, standar pinjaman semakin ketat, dan gambaran ketenagakerjaan melemah.

Volume perdagangan di bursa AS relatif berat, dengan 11,9 miliar saham berpindah tangan dibandingkan dengan rata-rata 10,9 miliar saham selama 20 sesi sebelumnya.

Baca juga: Saham Inggris rugi hari keempat, indeks FTSE 100 tergerus 0,44 persen
Baca juga: Saham Jerman berakhir positif, indeks DAX 40 bertambah 0,14 persen
Baca juga: Saham Prancis kembali jatuh, indeks CAC 40 merosot 0,10 persen

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023