... ekspor biji dan bunga pala Sulawesi Utara memang diminati Belanda sejak dulu... "
Manado (ANTARA News) - Provinsi Sulawesi Utara kembali mengekspor biji pala dan bunganya (fuli) ke Belanda, pekan kedua April 2013.

"Biji pala dan bunganya yang diekspor ke negeri kincir angin tersebut total volumenya sebesar 21,5 ton dan menghasilkan devisa sebesar 339.000 dolar Amerika Serikat bagi kami," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara, Sanny Parengkuan, di Manado, Kamis.

Parengkuan mengatakan rincian ekspor, biji pala volumenya sebesar 11,5 ton dengan nilai devisa 176.500 dolar Amerika Serikat dan bunga 10 ton senilai 162.500 dolar Amerika Serikat.

Menurut dia, ekspor biji dan bunga pala Sulawesi Utara memang diminati Belanda sejak dulu karena sangat banyak manfaatnya bagi masyarakat, antara lain untuk rempah-rempah karena rasanya yang sangat khas.

Hal tersebut, katanya, harus bisa dimanfaatkan para petani untuk meningkatkan produksinya dan menghasilkan tanaman pala yang berkualitas baik agar makin disukai di seluruh dunia.

Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulawesi Utara, Hanny Wajong, mengatakan, pala daerah ini bukan hanya diminati Belanda, tetapi sampai ke Afrika.

"Hal tersebut ditandai dengan makin banyaknya permintaan ekspor pala dan bunganya ke berbagai negara di dunia, ini menunjukan mutu komditas pala daerah ini cukup baik," kata Wajong.

Ia mengatakan pala Sulut yang banyak diekspor ke Eropa, Amerika, dan Afrika tersebut, berasal dari Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sangihe dan Talaud.

(KR-JHB/I007)

Pewarta: Joyce Bukarakombang
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013