Jakarta (ANTARA) - Indonesia akan menyelenggarakan Forum ASEAN Indo-Pasifik (ASEAN Indo-Pacific Forum/AIPF) untuk memajukan kerja sama ekonomi di antara negara-negara kawasan Indo-Pasifik.

Kegiatan yang direncanakan pada 5-6 September 2023 itu merupakan program unggulan (flagship event), yang dilaksanakan secara paralel dengan KTT ASEAN di Jakarta, 5-7 September mendatang, di bawah keketuaan Indonesia tahun ini.

Wakil Menteri Luar Negeri RI Pahala Mansury pada Jumat menyebutkan bahwa AIPF merupakan implementasi konkret dari Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik, yang bertujuan membangun Indo-Pasifik sebagai kawasan yang inklusif dan kolaboratif melalui kebiasaan melakukan kerja sama. 

"... dan membangun dialog yang positif untuk mewujudkan kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera,” kata Pahala  dalam konferensi pers Forum Merdeka Barat 9 secara daring.

Sebagai forum yang konstruktif, AIPF akan berfokus pada pembahasan sejumlah isu penting di ASEAN terkait infrastruktur hijau, berupaya menjadi bagian dari rantai pasok global, pembiayaan berkelanjutan, digitalisasi dan ekosistem pembayaran, serta pariwisata dan ekonomi kreatif.

Melalui pembahasan beberapa bidang kerja sama tersebut, kata Wamenlu RI, ASEAN ingin mengedepankan agenda konkret yang bisa betul-betul memberikan manfaat kepada seluruh masyarakat di kawasan --sesuai prinsip Piagam ASEAN.

“Ini yang kita harapkan bahwa manfaat konkret dari AIPF betul-betul dapat dirasakan oleh masyarakat ASEAN dan dunia, khususnya Indo-Pasifik, mengingat kawasan Indo-Pasifik memberikan kontribusi besar yaitu sekitar 65 persen terhadap pertumbuhan ekonomi dunia,” kata Pahala.

“Dan kita juga ingin menekankan bahwa kawasan Indo-Pasifik bukan hanya dipandang dari perspektif keamanan, tetapi juga dari perspektif ekonomi,” tutur mantan Wakil Menteri BUMN itu.

Melalui penyelenggaraan AIPF pula, Indonesia ingin melibatkan seluruh pihak yang ada di Indo-Pasifik mulai dari pemerintah, swasta, dan BUMN untuk bisa bekerja sama dan menunjang pertumbuhan di kawasan.

Forum yang menurut rencana akan dibuka secara langsung oleh Presiden Indonesia Joko Widodo itu diperkirakan akan dihadiri 900 peserta.

Rangkaian kegiatan AIPF tidak hanya berisi diskusi panel, tetapi juga pertemuan bisnis dengan format one-on-one serta pameran proyek-proyek konkret yang bisa dikerjasamakan di antara negara, lembaga keuangan, dan perusahaan di kawasan.

Sejumlah pembicara yang telah mengonfirmasi partisipasinya dalam AIPF antara lain Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid, Chief Sustainability Officer Standard Chartered Marisa Drew, Wakil Menteri BUMN Rosan Roeslani, dan Wakil Presiden European Investment Bank Kris Peeters. 

Selain itu, ada  CEO PLN Darmawan Prasodjo, Direktur Badan Perdagangan dan Pembangunan AS Enoh T Ebong, Presiden Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA)Tetsuya Watanabe, serta CEO Pertamina Nicke Widyawati.


Baca juga: Mendag targetkan penyelesaian perundingan prioritas ekonomi RI di AEM

Baca juga: Mendag sebut ASEAN perlu menjadi satu pasar pusat pertumbuhan ekonomi


 

Upaya Indonesia satukan ASEAN di bidang ekonomi

 

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2023