Beijing (ANTARA) - Chongqing dan Kairo gencar mempromosikan ekonomi di malam hari.

Chongqing, sebuah kota di tepi Sungai Yangtze, dijuluki "kompor" oleh warga China karena suhunya yang tinggi saat musim panas; sedangkan Kairo yang terletak di tepi Sungai Nil juga sudah lama menjadi tempat yang panas di tepi gurun pasir.

Hongyadong di Chongqing merupakan sebuah gerbang kota kuno yang telah diubah menjadi bangunan berstruktur gantung raksasa dan menyuguhkan berbagai restoran dan tempat hiburan lainnya.

Khan el-Khalili di Kairo, sebuah pasar yang berusia ratusan tahun, dianggap sebagai salah satu objek wisata paling penting di Mesir.

Setiap hari, ketika malam tiba dan suhu musim panas mulai menurun, warga setempat dan wisatawan memadati jalan-jalan dan lajur di kedua kota itu serta menikmati kehidupan malam yang semarak.
 

Masyarakat berkumpul di sebuah pasar malam di Distrik Jiangbei, Chongqing, China, pada 4 Agustus 2023. (ANTARA/Xinhua/Wang Quanchao)
 
Seorang pedagang menjual minuman di Khan el-Khalili di Kairo, Mesir, pada 28 Juli 2023. (ANTARA/Xinhua/Sui Xiankai)
 
Seorang anak berbelanja di sebuah pasar malam di Distrik Jiangbei, Chongqing, China, pada 4 Agustus 2023. (ANTARA/Xinhua/Wang Quanchao)
 
Masyarakat berkumpul di sebuah pasar malam di Distrik Jiangbei, Chongqing, China, pada 4 Agustus 2023. (ANTARA/Xinhua/Wang Quanchao)
 
Masyarakat berkumpul di sebuah pasar malam di Distrik Jiangbei, Chongqing, China, pada 4 Agustus 2023. (ANTARA/Xinhua/Wang Quanchao)

 

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023