... Indonesia kini menempuh kebijakan perdagangan sangat variatif di tengah dinamika ekonomi dunia... "
London (ANTARA News) - Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi,  mengatakan, Indonesia berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata enam persen di tengah krisis perekonomian global yang merupakan prestasi terbaik di antara negara berkembang dan bahkan negara maju.

Hal itu diungkapkan Krisnamurthi dalam diskusi yang dipimpin Duta Besar Islandia untuk WTO, Martin Eyjolfsson, di Gedung WTO, Jenewa, Swiss, demikian Konselor Ekonomi Perwakilan Tetap Indonesia di Jenewa, Dinar Sinurat, Minggu. 

Krinamurthi pada forum itu menyatakan, Indonesia kini menempuh kebijakan perdagangan sangat variatif di tengah dinamika ekonomi dunia. 

Indonesia juga berhasil menekan tingkat pertumbuhan inflasi rata-rata 5,9 persen. Peringkat investasi Indonesia juga terus membaik dengan rata rata pertumbuhan di atas 26 persen.

Akan tetapi, Indonesia juga dikritik anggota WTO, terutama kebijakan ijin impor terkait produk hortikultura, hewan dan produk hewan, pembatasan ekspor atas produk mineral dan tambang, serta penutupan beberapa pelabuhan impor. Kebijakan-kebijakan tersebut dituduh menghambat akses pasar produk di 20 persen pos tarif.

Indonesia dianggap salah satu anggota yang cukup banyak menggunakan perangkat pengamanan perdagangan (trade remedies) seperti penyelidikan anti-dumping dan safeguards measures. Kesenjangan komitmen tarif Indonesia di WTO dengan tarif yang diterapkan dianggap memberikan ruang bagi ketidakpastian bagi pengusaha. 

Pada sisi lain, anggota WTO juga mengagumi kemampuan pemerintah Indonesia dalam mempertahankan pertumbuhan ekonomi. Mereka juga mengakui betapa sulit tantangan yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia dalam mengelola negara besar yang berpenduduk lebih dari 240 juta yang tersebar di lebih dari 17.000 pulau dengan berbagai ragam etnis dan budaya.

Peran aktif Indonesia dalam berbagai fora regional dan internasional diakui sangat menonjol, termasuk dalam kerangka kerja sama Selatan-Selatan. Hal ini ditunjukkan dengan peran Indonesia sebagai tuan rumah KTT APEC dan Konferensi Tingkat Menteri ke-9 WTO pada 2013. 

(ZG)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013