Indonesia juga mengusung dukungan dari jalur keuangan untuk isu mengenai ketahanan pangan.
Jakarta (ANTARA) - Indonesia, sebagai pemegang Keketuaan ASEAN 2023, mengangkat isu ketahanan pangan pada gelaran Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (AFMGM) kedua tahun ini.

Kepala Pusat Kebijakan Regional dan Bilateral Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Yogi Rahmayanti mengatakan inisiatif tersebut bertujuan untuk membahas isu ketahanan pangan dari sisi keuangan.

“Tahun ini, Indonesia juga mengusung dukungan dari jalur keuangan untuk isu mengenai ketahanan pangan, yang nantinya akan masuk dalam KTT ASEAN,” kata Yogi saat media briefing, di Jakarta, Senin.

Yogi menjelaskan langkah awal pembahasan isu ketahanan pangan telah dimulai pada Joint Forum on Food Security yang digelar di Yogyakarta, Kamis (13/7). Forum tersebut merupakan bagian dari rangkaian kegiatan AFMGM di tingkat working group.

Melalui forum tersebut dan kegiatan AFMGM lainnya, Indonesia menargetkan dapat mengusung suatu panduan mengenai ketahanan pangan yang bisa menjadi acuan bagi negara-negara ASEAN. Dengan begitu, mereka dapat mengantisipasi dan mengatasi kondisi ketahanan pangan di negara masing-masing.

Setelah menggelar forum yang mendiskusikan isu ketahanan pangan, Yogi mengatakan langkah selanjutnya yang akan diambil adalah mencari dukungan pendanaan.

“Dukungan funding ini yang akan kami lihat selanjutnya. Isu pendanaan ketahanan pangan menjadi isu yang sifatnya akan diwadahi oleh cross-sectoral committee, jadi nanti kami sepakati,” ujar Yogi.

AFMGM kedua yang akan mulai digelar besok (22/8) hingga Jumat (25/8) merupakan inisiatif Indonesia untuk kembali menggelar pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral.

Hal itu bertujuan untuk memantau progres target-target yang telah dicanangkan pada AFMGM pertama, sekaligus memberikan wadah untuk mendiskusikan isu-isu global dan tantangan perekonomian bersama.

Terdapat tiga hasil ekonomi prioritas atau Priority Economic Deliverables (PED) yang menjadi perhatian utama pada AFMGM kedua, yakni pemulihan dan pembangunan kembali (recovery-rebuilding), ekonomi digital, dan keberlanjutan.
Baca juga: Kementerian ESDM gelar Green Transport Rally dukung Keketuaan ASEAN
Baca juga: Keketuaan ASEAN, Indonesia inisiasi adakan AFMGM dua kali


Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023