Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, konsisten terus mencetak pengusaha muda melalui program "Jagoan Bisnis" dengan mengalokasikan anggaran ratusan juta rupiah sebagai stimulus modal usaha bagi para kandidat terpilih.

Pada tahun 2023 ini tercatat sebanyak 99 orang anak muda yang tergabung dalam program Jagoan Bisnis Banyuwangi mulai mengikuti fase mentoring. Mereka berasal dari 33 tim yang diseleksi dari 44 tim yang terdaftar sebelumnya.

"Kami sengaja menghadirkan local heroes agar peserta bisa memiliki pengalaman langsung tentang pelaku bisnis sukses yang dekat dengan mereka sehingga bisa menjadi barometer bahwa kesuksesan bisa tetap diraih meski berada di daerah," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di hadapan para peserta Jagoan Bisnis di Pendopo Kabupaten Banyuwangi, Senin.

Bupati menjelaskan sesi mentoring offline menjadi ajang bagi peserta untuk mendapatkan pengalaman bisnis langsung dari para pebisnis sukses.

Pada tahun ini sengaja dihadirkan pengusaha sukses lokal sebagai bukti nyata anak muda daerah juga bisa sukses berbisnis hingga ke kancah internasional.

Baca juga: Pemkab Banyuwangi luncurkan program "Jagoan Bisnis"

Mentor yang dihadirkan di antaranya ilustrator asli Banyuwangi yang karyanya telah menembus kancah dunia, pengusaha otomotif asli daerah yang produknya telah merambah pasar ekspor, serta founder Carabicara platform peningkatan komunikasi bisnis.

"Semoga sesi ini bisa menambah motivasi dan inspirasi bagi peserta untuk mengembangkan bisnisnya ke depan. Selain mendapatkan insight dan motivasi, peserta silakan sharing bagaimana perjuangan mereka," kata Bupati Ipuk.

Dalam sesi tersebut, para pengusaha lokal berbagi pengalaman tentang kerja keras mereka dalam membangun dan mengembangkan usahanya.

Ilustrator asal Banyuwangi Tony Midi menyampaikan bahwa pebisnis harus mempunyai prinsip kuat, yakni konsistensi, eksistensi dan motivasi. Konsistensi adalah bagaimana seorang pebisnis terus menghasilkan produk atau karya secara berkelanjutan.

"Kadang ketika karya atau produk kita belum diterima oleh pasar, kita lalu berhenti. Kalau saya tidak. Jelek atau bagus saya tetap menghasilkan karya secara konsisten," katanya.

Baca juga: Pemkab Banyuwangi dukung petani muda lewat Jagoan Tani

Selain itu, lanjut Tony, eksistensi karya atau produk karena saat ini media sosial menjadi wadah yang cukup ampuh untuk menunjukkan eksistensi.

"Kunci berikutnya adalah motivasi, awalnya ingin menjadi ilustrator nasional, setelahnya meningkat ingin merambah internasional. Alhamdulillah tercapai. Kemudian saya lanjutkan dengan membangun studio di Malang dan Banyuwangi," ujarnya.

Program Jagoan Bisnis merupakan program yang diluncurkan Pemkab Banyuwangi untuk mencetak ratusan anak muda setempat menjadi pengusaha.

Selain program Jagoan Bisnis, Pemkab Banyuwangi juga meluncurkan program inkubasi anak muda di bidang pertanian, yakni program Jagoan Tani, sedangkan di bidang teknologi informasi adalah program Jagoan Digital.

Baca juga: 700 anak muda di Banyuwangi daftar jadi peserta program Jagoan Tani
Baca juga: Pemkab Banyuwangi konsisten cetak petani milenial lewat "Jagoan Tani"

Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2023