Ada alumni yang berusaha membuat kongres ini diperpanjang hingga dua bulan agar kandidatnya menang"
Jakarta (ANTARA News) - Kongres Himpunan Mahasiswa Islam XXVIII yang bertujuan memilih Ketua Umum periode 2013-2015 telah diintervensi, kata Sekretaris Steering Committe Miftahun Najah. 

Miftahun menjelaskan campur tangan alumni merangkap elit politik ini membuat kericuhan karena berusaha memindahkan tempat kongres yang tidak dikoordinasikan dengan pantia sebelumnya.

"Ada alumni yang berusaha membuat kongres ini diperpanjang hingga dua bulan agar kandidatnya menang," kata Miftahun.

Dia memaparkan ada persoalan teknis dalam pemindahan lokasi kongres ini karena HMI awalnya tidak bisa menggunakan Gedung Graha Insan Cita mengingat biayanya mencapai Rp400 juta.

"Padahal Graha Insan Cita itu milik HMI, kok kami tidak bisa menggunakan," katanya.

Dia juga menjelaskan presidium sidang sempat diganti, padahal itu menyalahi mekanisme persidangan.

Dia menduga ada kontestasi politik berupa calon ketua umum yang dijagokan alumni dan elit politik itu diperkirakan tak akan menang. 

"Jadi, ada pihak yang minta ditunda karena beberapa ada yang menolak hasil kongres. Ini berarti ada mainan politik," katanya.

Kongres tersebut berjalan selama satu bulan, mulai pembukaan di Hotel Borobudur pada 15 Maret 2013, kemudian dilanjutkan di Asrama Haji-Pondok Gede, Graha Insan Cita-Depok dan berakhir di GOR Ragunan-Jakarta Selatan pada 15 April 2013. 

Akhirnya, Muhammad Arif Rasyid Hasan dari cabang Makassar terpilih menjadi Ketua Umum PB HMI periode 2013-2015 menggantikan Noer Fajrieansyah pada periode 2010-2012.

Arif Rosyid berhasil menyisihkan 24 kandidat lainnya dan meraih 328 suara mengalahkan lawan terberatnya Noer Fajrieansyah yang hanya memperoleh 62 suara.

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013