Seoul (ANTARA News) - Korea Utara merayakan hari kelahiran pendiri negara itu Senin kemarin dan melupakan untuk sementara ancaman perang kepada Amerika Serikat dan Korea Selatan sehingga meredakan ketegangan di kawasan yang sepertinya akan dilanda konflik itu.

Utara telah mengancam melakukan serangan nuklir ke AS, Korea Selatan dan Jepang setelah PBB menerapkan sanksi baru ke negeri itu menyusul uji coba senjata nuklir oleh negeri ini Februari lalu.

Banyak orang Pyongyang memperkirakan akan ada parade militer besar-besaran sebagai unjuk kekuatan angkatan bersenjata Korea Utara pada "Hari Sang Matahari," yaitu hari lahirnya bapak pendiri Korea Utara Kim Il-Sung.

Namun yang terjadi pada peringatan hari lahir ke 101  Kim di Pyongyang itu malah ada festival bunga yang didedikasikan untuk Kim.

Berbeda sekali dengan pekan penuh omelan kepada musuh-musuhnya, media nasional Korea Utara juga mengungkapkan hal yang jauh dari nuansa konflik.

"Korea Selatan dan Amerika Serikat telah mengirim pesan dialog, jadi untuk sementara Utara sedang mengubah haluan," kata Yang Moo-jin dari Studi Korea Utara di Seoul.

AS memang telah menawarkan dialog dengan syarat Utara meninggalkan ambisi nuklirnya.  "Amerika Serikat tetap terbuka untuk negosiasi yang otentik dan kredibel mengenai denuklirisasi, tetapi itu tergantung Pyongyang," kata Menteri Luar Negeri AS John Kerry seperti dikutip Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013