el-nino bisa memicu kekeringan serta kebakaran
Tanjungpinang (ANTARA) - Pemkot Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyiapkan stok air bersih 20 ton untuk menghadapi musim kemarau panjang akibat fenomena  el-nino tahun ini.

"Kami punya stok 20 ton air bersih di kantor BPBD, dengan satu armada lori berkapasitas 5 ton," kata Kasi Rehabilitasi dan Konstruksi BPBD Tanjungpinang, Prayoga Dwi Putra, Rabu.

Dengan demikian, katanya, kapanpun masyarakat butuh air tinggal menghubungi kantor BPBD Tanjungpinang, yang kemudian akan langsung disalurkan sesuai kebutuhan dan permintaan.

Prayoga menyebut pasokan air bersih disiapkan BPBD sebagai upaya mitigasi fenomena el-nino yang diprediksi bertahan sampai akhir tahun 2023.

"Dampak el-nino bisa memicu kekeringan serta kebakaran, terutama kebakaran hutan dan lahan," ujarnya.

Baca juga: Pedagang air tambang bauksit menjamur saat krisis air
Baca juga: DPRD Kepri minta PT Air Batam Hilir penuhi kebutuhan air bersih warga


Apalagi, lanjut Yoga, sepanjang bulan Juli hingga Agustus 2023, tercatat ada sekitar 20 titik kebakaran hutan dan lahan yang tersebar di wilayah Tanjungpinang dipicu cuaca ekstrem dan angin kencang.

Namun berdasarkan hasil investigasi di lapangan, kebakaran itu bukan hanya akibat faktor cuaca, tapi juga human error. Yakni, warga membakar sampah sembarangan lalu ditinggal begitu saja, sehingga abu hasil pembakaran itu terbang ditiup angin menuju lahan kosong dan memicu kebakaran hutan dan lahan.

"Baru-baru ini, kebakaran hutan dan lahan agak besar terjadi di lokasi TPA Ganet dan Pinang Kencana, di mana petugas pemadam harus bertahan sampai pukul 01.00 Wib dinihari untuk memadamkan api," ungkap Prayoga.

Ia menambahkan sebagai upaya penanganan bencana, saat ini kantor BPBD Tanjungpinang siaga 1x24 jam untuk menerima laporan warga apabila terjadi bencana di daerah sekitar.

Selama tahun 2023, sambungnya, ada beberapa bencana yang sudah terjadi di Tanjungpinang, seperti angin kencang disertai hujan lebat, pohon tumbang, tanah longsor, banjir rob, dan paling dominan ialah kebakaran hutan dan lahan.

"Jika warga mengalami atau menemui bencana di sekitarnya, silakan hubungi call center kami di 077120949, segera kami turun ke lapangan dan melakukan evakuasi," katanya pula.

Baca juga: BPPW: 431 rumah warga Pulau Penyengat Kepri nikmati sambungan SWRO
Baca juga: BPBD Kepri ingatkan warga tidak buang puntung rokok sembarangan
Baca juga: Kebakaran lahan gambut di Natuna semakin meluas

Pewarta: Ogen
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023