Khusus untuk ke Prancis saja butuh Rp500 juta
Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 16 atlet tenis meja putra dan putri Indonesia sebelum turun di SEA Games 2013 Myanmar akan diboyong untuk mengikuti dua kejuaraan kelas dunia yaitu di Prancis, 12-21 Mei dan di Sydney Australia, 4 -10 Juni.

Manajer Timnas Peter Layardi di Jakarta, Selasa mengatakan, meski dirinya terjerat kasus hukum bukan berarti persiapan yang dilakukan tidak maksimal. Hingga saat ini persiapan untuk menghadapi dua kejuaraan sebelum SEA Games ini terus dilakukan.

"Meski dana dari Satlak PRIMA belum turun, bukan jadi halangan untuk mempersiapkan tim. Saat ini dana pelatnas menggunakan dana pribadi," katanya di Kantor PB PTMSI Senayan Jakarta.

Menurut dia, untuk menghadapi dua kejuaraan dunia itu pihaknya menyiapkan 16 atlet yang terdiri atas delapan atlet putra dan delapan atlet putri. Jumlah atlet tersebut sebanyak 200 persen dari jumlah yang akan dikirim ke SEA Games 2013.

Delapan atlet putra itu adalah Dahlan Haruri, Doni Prasetyo Aji, Triyono Poiyo, Saiful M Lakoro, Yon Mardiono, Agus Fredi Pramono, Ficky Supit Santoso dan Gilang Ramadhan.

Untuk delapan atlet putri yang dipersiapkan adalah Silir Rovani, Noor Azizah, Christin Ferliana, Rina Sintya, Widya Wulandari, Stella Priska Palit dan Novita Otariani.

"Untuk memberangkatkan atlet-atlet ini membutuhkan biaya yang besar. Khusus untuk ke Prancis saja butuh Rp500 juta," kata pria yang saat ini statusnya sebagai tersangka kasus dugaan pidana penghinaan, pengancaman dan perbuatan yang tidak menyenangkan itu.

Setelah mengikuti dua kejuaraan dunia itu pihaknya akan melakukan evaluasi kepada seluruh atlet yang selanjutnya akan dijadikan acuan untuk menentukan tim utama yang akan diberangkatkan ke SEA Games 2013 di Myanmar akhir tahun mendatang.

"Setelah Sydney evaluasi baru dilakukan. Setelah itu akan ditentukan siapa yang siap turun di SEA Games nanti. Sebelum diputuskan masih ada rencana try out di Balikpapan," kata Peter Layardi menegaskan.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013