Kami memperkirakan (Powell) akan berhati-hati sehubungan dengan inflasi, mencatat beberapa tanda perbaikan namun perjalanan masih panjang
Hong Kong (ANTARA) - Saham-saham Asia menguat pada awal perdagangan Kamis, setelah hasil luar biasa dari perusahaan teknologi Nvidia mendorong Wall Street dan penurunan imbal hasil obligasi AS mengurangi tekanan pada biaya pinjaman secara global.

Serangkaian survei lemah pada manufaktur juga telah menghidupkan kembali harapan bahwa bank-bank sentral selesai melakukan pengetatan, meskipun hal ini mungkin berubah tergantung pada petunjuk mengenai suku bunga yang diberikan oleh Ketua Federal Reserve Jerome Powell pada pertemuan puncak bank sentral tahunan di Jackson Hole, Wyoming, pada Jumat (25/8/2023).

"Ekuitas menguat dan imbal hasil obligasi turun karena data PMI awal untuk Agustus mengisyaratkan melemahnya aktivitas ekonomi di AS, kawasan euro, dan Inggris, memicu ekspektasi pasar bahwa bank-bank sentral mungkin tidak perlu menaikkan suku bunga lagi," kata analis di ANZ dalam sebuah catatan.

"Simposium Jackson Hole minggu ini tetap menjadi fokus pasar... Kami memperkirakan (Powell) akan berhati-hati sehubungan dengan inflasi, mencatat beberapa tanda perbaikan namun perjalanan masih panjang."

Investor juga akan memantau keputusan suku bunga dan panduan kebijakan dari Korea Selatan dan Indonesia pada Kamis.

Pada awal hari perdagangan Asia, indeks MSCI yang terdiri dari saham-saham Asia Pasifik di luar Jepang terangkat 0,7 persen, juga didorong oleh prospek bullish Nvidia.

Namun indeks tersebut turun 8,1 persen sepanjang bulan ini karena melemahnya perekonomian China dan yuan, serta beberapa data pabrik yang suram dari Jepang, juga membuat sentimen rapuh.

Indeks S&P/ASX 200 Australia naik 0,27 persen, sedangkan indeks saham Nikkei Jepang menguat 0,23 persen, dikutip dari Reuters.

Indeks saham-saham unggulan China CSI300 terangkat 0,51 persen pada awal perdagangan. Indeks Hang Seng Hong Kong dibuka naik 0,82 persen.

Pada Rabu (23/8/2023), saham-saham AS berakhir naik tajam secara keseluruhan karena saham Nvidia melonjak hampir 10 persen dalam perdagangan setelah penutupan perdagangan, mencapai level tertinggi sepanjang masa setelah memperkirakan pendapatan kuartal ketiga jauh di atas target Wall Street.

Di Wall Street, Dow Jones Industrial Average naik 0,54 persen, S&P 500 naik 1,10 persen dan Komposit Nasdaq bertambah 1,59 persen.

Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun yang menjadi acuan mencapai 4,1879 persen dibandingkan dengan penutupan AS sebesar 4,198 persen pada Rabu (23/8/2023) ketika turun dari level tertinggi dalam 16 tahun setelah lemahnya data aktivitas bisnis dari Amerika Serikat dan zona euro.

Imbal hasil obligasi dua tahun, yang meningkat seiring dengan ekspektasi para pedagang terhadap suku bunga dana Fed yang lebih tinggi, menyentuh 4,971 persen dibandingkan dengan penutupan AS sebesar 4,952 persen.

Di pasar mata uang, indeks dolar turun 0,03 persen di awal perdagangan Asia setelah mencapai level tertinggi dua bulan di 103,4 terhadap sejumlah mata uang utama.

Baca juga: Wall Street ditutup naik tajam, didorong lonjakan pembuat AI Nvidia
Baca juga: Saham Eropa dibuka menguat dipimpin penambang, perawatan kesehatan
Baca juga: Saham Asia dibuka bertahan di kisaran ketat jelang hasil Nvidia

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2023