... China melaporkan 11 penularan baru H7N9 pada manusia... "
Bandarlampung, Lampung (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi Lampung mengambil langkah tegas soal unggas impor. Mereka melarang impor unggas dan produk unggas dari China, guna mencegah penyebaran virus flu burung varian baru di provinsi tersebut.

"Selain melarang impor unggas, Lampung juga melarang masuknya hewan ternak dari China, karena negara itu wilayah endemis penyakit mulut dan kuku yang dapat menular ke manusia," kata Kabid Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Lampung, Arsyad, di Bandarlampung, Rabu.

Setelah penyebaran flu burung yang menyerang pada itik pada akhir 2012 di Lampung, pemerintah setempat mengawasi lebih ketat perdagangan ternak.

"Sebelumnya, kami sempat menutup lalu lintas perdagangan itik masuk ke Lampung, karena pada saat itu ribuan itik di Lampung banyak yang mati," kata dia.

Kemudian, lalu lintas tersebut sudah dibuka kembali namun setiap unggas dan ternak yang masuk ke Lampung, harus melalui uji VCR yang menyatakan 100 persen negatif virus.

"Secara umum di Lampung, kami belum mendengar laporan penyebaran virus itu. Jangan sampai virus itu masuk ke Lampung karena sangat membahayakan bagi manusia. Virus itu sangat ditakutkan sekali," ujar dia.

Sebelumnya, China melaporkan 11 penularan baru H7N9 pada manusia, sehingga seluruh jumlah kasus seperti itu jadi sebanyak 60 di seluruh negeri tersebut.

Kotapraja Shanghai telah melaporkan 24 kasus penularan setelah tiga orang dikonfirmasi terinfeksi rangkaian virus baru tersebut pada Sabtu sore (13/4).

Ketiga pria itu meliputi seorang pria tua yang berusia 73 tahun dan bermarga Zhu, pria yang berumur 54 tahun dan bermarga Song serta pria 78 tahun yang bermarga Chen. Mereka semua terserang gejala demam pada awal April dan dibawa ke rumah sakit untuk diobati.

Komisi Keluarga Berencana dan Kesehatan Kotapraja Shanghai pada Sabtu sore mengkonfirmasi ketiga orang itu diperiksa positif tertular virus flu unggas H7N9.

Sebanyak 25 orang, yang telah mengadakan kontak erat dengan ketiga orang tersebut, telah ditempatkan di bawah pengawasan medis, dan tak seorang pun memperlihatkan gejala flu, demikian laporan Xinhua, Minggu (14/4) malam. 

(EM/H009)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013