Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan saat ini pemerintah tengah fokus menjaga fiskal agar tetap sehat, namun di sisi lain kesejahteraan masyarakat juga harus dijaga.

"Langkah strategis dalam APBN 2013 untuk mendukung penyehatan fiskal antara lain optimalisasi pendapatan, efisiensi belanja operasional, penghematan perjalanan dinas dan konsinyering, dan lainnya," kata Agus Martowardojo dalam saat berbicara pada pembukaan acara Rakernas Kadin Indonesia, di Jakarta, Rabu.

Agus juga menyampaikan perlunya mewaspadai adanya aliran dana besar dari negara lain ke Indonesia, karena bisa saja dana tersebut akan kembali keluar dengan cepat ditarik oleh para pemiliknya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kebijakan Moneter, Haryadi B. Sukamdani mengatakan pemerintah harus segera menyampaikan secara jelas perhitungan beban Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) baik berupa proyeksi dalam neraca pemerintah maupun pembagian beban antara peran negara dan pengusaha swasta.

Pembagian peran pemerintah dan swasta dalam hal mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat yang tidak jelas menurut dia, telah menjadi sumber ketidakpastian bagi swasta dalam memperhitungkan biaya produksi.

"Di banyak negara SJSN berdasarkan manfaat pasti menjadi kerawanan fiskal di masa depan. Karena itu pemerintah perlu mempertimbangkan manfaat pasti menjadi iuran pasti atau menurunkan jumlah nilai finansial manfaat pasti yang dijanjikan," kata dia.

Di sisi lain dia mengatakan pemerintah diharapkan mampu mengendalikan inflasi secara efektif terhadap tujuan menjaga stabiliitas ekonomi secara terintegrasi sehingga mampu menjaga keseimbangan internal maupun eksternal dalam perekonomian Indonesia.

Kemudian pemerintah dan Bank Indonesia, tambah Hamdani, juga perlu bersinergi mengendalikan tingkat bunga pinjaman bank yang saat ini masih relatif tinggi sehingga menyulitkan pengusaha untuk mengembangkan usahanya.

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013