Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi kepada Menhan Amerika Serikat (AS) Lloyd James Austin III karena telah menerima taruna TNI dengan beasiswa untuk melanjutkan studi di lembaga bergengsi di negeri Paman Sam itu.

Di masa jabatan Prabowo sebagai Menhan RI, ini merupakan pertama kalinya Indonesia dapat mengirim taruna pendidikan kedinasan akademi militer (akmil) untuk menjalani pendidikan di akmil bergengsi AS.

"Terima kasih telah mewujudkan hal ini. Para pemuda dan pemudi kami, para kadet telah diterima di akademi angkatan bersenjata Amerika Serikat. Ini merupakan sejarah pertama dan saya sangat bangga karenanya," kata Prabowo dikutip dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Indonesia dan Boeing teken MoU pembelian 24 unit pesawat tempur F-15EX

Menurut Prabowo, peluang itu berpotensi membina hubungan lebih kuat antara para pemimpin militer di masa depan. Saat ini, kata dia, terdapat tujuh taruna yang sedang menjalani studi di AS.

Ketujuh taruna itu terdiri atas tiga Taruna AAL sedang melakukan pendidikan di US Naval Academy (USNA), tiga orang Taruna AAU di US Air Force Academy (USAFA), dan seorang Taruna Akmil di US Military Academy (USMA).

Prabowo berharap hubungan baik kedua negara tersebut, khususnya di bidang pertahanan, dapat terus berlanjut dan semakin berkembang, serta diiringi dengan rasa saling menghormati dan percaya untuk kepentingan nasional masing-masing negara.

Prabowo melakukan pertemuan bilateral dengan Lloyd James Austin III di Gedung Pentagon, Amerika Serikat, Kamis (24/8). Prabowo berterima kasih atas sambutan yang diberikan kepada dirinya.

"Terima kasih sekali lagi atas sambutan luar biasa yang diberikan kepada saya. Mari kita berupaya meningkatkan dan memperkuat persahabatan dan kerja sama antara AS dan Indonesia," tulis Prabowo dalam akun media sosial Instagram @prabowo yang diunggah pada Jumat.

Baca juga: RI siap rakit Heli S-70M Black Hawk yang bakal dibeli dari AS

Pewarta: Fath Putra Mulya
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2023