... proses yang tidak mudah, Indonesia masih mempelajari dan memikirkan... "
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Menteri Perdagangan, Bayu Krisnamurthi, mengatakan, Indonesia masih mempertimbangkan akan bergabung pada perundingan perdagangan bebas Kemitraan Trans Pasifik (TPP).

"Untuk bergabung atau tidak, itu merupakan proses yang tidak mudah, Indonesia masih mempelajari dan memikirkan apakah akan bergabung atau tidak," kata dia, di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu.

Dia mengatakan, ada beberapa pertimbangan yang harus benar-benar dikaji, yang pertama adalah terkait dengan dasar kepentingan Indonesia apabila bergabung pada TPP tersebut.

"Kepentingannya terkait dengan ekspor, pemenuhan kebutuhan dalam negeri termasuk barang-barang yang belum bisa dihasilkan untuk proses produksi, konsumen untuk fluktuasi harga, dan juga untuk UKM," ujarnya.

Menurut dia, yang paling penting adalah kepentingan untuk komitmen Indonesia terhadap perundingan-perundingan lain, dan memang saat ini Singapura dan Brunei Darussalam telah bergabung dalam TPP.

"Namun, ini posisi yang tidak mudah karena pada 2015 nanti Indonesia dengan Brunei maupun Singapura sudah tidak ada lagi hambatan tarif," tuturnya.

Perundingan kesepakatan perdagangan bebas di kawasan Pasifik yang dipimpin Amerika Serilkat ini dijadwalkan akan rampung sebelum akhir tahun 2013.

Amerika Serikat dan sepuluh negara anggota lainnya bahkan berharap kesepakatan bisa diteken bersamaan dengan KTT APEC di Bali pada Oktober mendatang.

Selain Amerika, negara-negara yang masuk ke dalam TPP adalah Australia, Brunei, Kanada, Cile, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, dan Vietnam. Sementara China tidak masuk anggota TPP.

(V003/C004)

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2013