Bangkok (ANTARA) - Perdana Menteri baru Thailand Srettha Thavisin mengunjungi pulau resor Puket pada Jumat, sebagai kunjungan resmi perdana untuk mendorong rencana penguatan pemulihan ekonomi melalui pariwisata, yang merupakan kunci utama pertumbuhan.

Perekonomian Thailand bertumbuh 1,8 persen dibanding tahun sebelumnya untuk periode April-Juni dan 0,2 persen dibanding kuartal sebelumnya, atau menurun tajam dari tiga bulan sebelumnya karena sektor ekspor utama mengalami pelemahan akibat penurunan permintaan global.

Badan perencanaan negara telah memotong proyeksi pertumbuhan ekonomi menjadi 2,5-3 persen, turun dari proyeksi awal 2,7-3,7 persen.

Namun, pariwisata tetap menjadi salah satu harapan pemerintah Thailand dengan menargetkan 29 kunjungan wisatawan asing tahun ini, atau hampir tiga perempat jumlah rekor turis di 2019 saat sebelum pandemi, dengan pengeluaran mencapai 1,91 triliun baht (sekitar Rp832,3 triliun).
Baca juga: Industri pariwisata Thailand optimistis meroket berkat turis China

Hampir 11 juta dari 29 juta wisatawan di 2019 tersebut berasal dari China. "Saat ini, hanya 30 persen dari turis China yang berkunjung kembali," kata Srettha yang merupakan pengusaha properti itu.

Ia menambahkan bahwa wisatawan China adalah bagian penting untuk pariwisata Thailand. "(Perekonomian) China sedang melambat, mereka tidak mendorong warganya untuk berwisata ke luar, jadi kita perlu mempermudah untuk orang datang ke negara kita," katanya, mengisyaratkan kelonggaran permohonan visa.

Sebagai pendatang baru di dunia politik, Srettha merupakan pimpinan perusahaan properti beberapa bulan lalu dan kini menjadi perdana menteri pada Selasa setelah menang mudah melalui pemungutan suara di parlemen.

Dia harus menyusun kabinet dari aliansi gemuk terdiri dari 11 partai, termasuk sejumlah partai pesaing dari Partai Pheu Thai yang akan memimpin pemerintahan untuk periode kelima kalinya dalam dua dekade. Tiga dari periode tersebut digulingkan oleh kudeta atau dibatalkan oleh pengadilan.
Baca juga: Jokowi luncurkan promosi pariwisata Indonesia-Malaysia-Thailand

Srettha mengunggah cuitan di media sosial X, bahwa dia bertujuan untuk mendorong pendapatan dari sektor pariwisata tahun depan hingga 3,3 triliun baht (sekitar Rp1.438 triliun).

Ia juga mengatakan pemerintahannya akan melaksanakan rencana jangka panjang untuk mengembangkan infrastruktur bandara di daerah tujuan wisata seperti Bangkok, Phuket dan Chiang Mai.

Srettha telah bertemu dengan pengelola bandara di Bangkok dan Phuket dan dijadwalkan untuk bertemu dengan penyelenggara bisnis pariwisata serta mengunjungi tujuan wisata di Phangnga dan Puket, yang menyumbang sekitar seperempat dari kunjungan wisata Thailand per tahun.

Sementara itu, penyusunan kabinet dijadwalkan untuk selesai di pekan depan. Pemerintah kemudian harus menyampaikan tujuan kebijakannya ke sidang umum parlemen sebelum mulai bekerja, yang kemungkinan besar pada akhir September.

Baca juga: Pemprov Kepri dan Dewan Pariwisata Thailand kerja sama promosi wisata
Baca juga: Perayaan tahun baru ramaikan Bangkok seiring pemulihan pariwisata
Baca juga: Isu keselamatan usik wisatawan China di Thailand


Sumber: Reuters

Penerjemah: Arie Novarina
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023