Di darat ada damkar yang airnya akan kita campur dengan cairan kimia karena kebakarannya, khusus ada gas metan yang memperparah
Bandung (ANTARA) -
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan bahwa langkah-langkah untuk pemadaman kebakaran Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat terus dilakukan diantaranya sedang dipersiapkan  bom air (water bombing) dan juga rekayasa cuaca.

Saat ini, kata Ridwan Kamil, dirinya telah berkoodinasi dengan berbagai pihak, khususnya dengan Badan SAR Nasional (Basarnas), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), hingga pemadam kebakaran (damkar) untuk penanganan kebakaran TPA Sarimukti.

"Water bombing dengan helikopter oleh Basarnas dan BNPB itu juga sedang berproses, untuk BMKG menunggu ada bibit-bibit awan yang sudah siap memindahkan rekayasa cuaca dari Banten ke Sarimukti," Ridwan Kamil di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat.

Baca juga: DLH minta stakeholder di Bandung aktif sikapi kebakaran Sarimukti

Lebih lanjut, Ridwan Kamil mengatakan untuk penanganan di darat, dia sudah menginstruksikan kepada petugas pemadam kebakaran (damkar) dengan memberikan cairan kimia untuk mengantisipasi bahaya gas metan di bawah permukaan sampah.

"Di darat ada damkar yang airnya akan kita campur dengan cairan kimia karena kebakarannya, khusus ada gas metan yang memperparah," kata Ridwan Kamil.

Terkait penanganan sampah yang menumpuk karena imbas dari kebakaran ini, Ridwan Kamil memerintahkan untuk mencari tempat penampungan sampah sementara yang tidak jauh dari TPA di wilayah Sarimukti, karena alasan dinamika masyarakat.

"Karena kalau di wilayahnya bukan Sarimukti ada dinamika dengan masyarakat itu lebih kompleks lagi, jaraknya tidak terlalu jauh, sehingga masih di zona yang namanya TPA,” kata dia.

Baca juga: Bandung Barat tetapkan kebakaran TPA Sarimukti sebagai darurat bencana

Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk bisa mengurangi produksi sampah di tengah keprihatinan kebakaran yang melanda TPA Sarimukti.

"Saya imbau masyarakat untuk mengurangi bersama-sama membantu mengolah sendiri, menahan diri dulu jangan dikit-dikit buang sembarangan dan lain sebagainya," katanya.

Dikabarkan kebakaran yang mulai berkobar sejak Sabtu (19/8) dan pada Kamis (24/8) melanda zona 4, zona 3, dan zona 2, pada Jumat ini api sudah masuk ke zona 1 dan luasan kebakaran sudah mencapai 19 hektare.

Hingga saat ini, TPA Sarimukti masih dilakukan pemadaman oleh berbagai pihak, mulai dari pihak Bandung Barat, Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Cianjur, dan juga dari wilayah lainnya.

Baca juga: Warga Bandung diimbau kelola sampah sikapi dampak kebakaran Sarimukti

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023