Mata jadi pedih dan untuk antisipasi kami gunakan masker untuk mengatasi kabut yang lumayan tebal dan selain itu aromanya juga kurang sedap,"
Bengkalis (ANTARA News) - Kabut asap menyelimuti wilayah Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau akibat kebakaran sekitar 40 hektare lahan milik masyarakat selama beberapa hari terakhir.

"Mata jadi pedih dan untuk antisipasi kami gunakan masker untuk mengatasi kabut yang lumayan tebal dan selain itu aromanya juga kurang sedap," ujar Taufik (36) di Bengkalis, Rabu.

Selain memedihkan mata, aroma udara yang tercium juga seperti asap kebakaran. "Kebutulan malam tadi keluar rumah, tapi rasanya kurang nyaman karena berkabut dan mata terasa pedih, selain itu aroma yang terhirup juga seperti bekas kebakaran," bebernya.

Kabut sedikit tebal juga terlihat pada pagi Rabu hingga menjelang siang. Sejumlah warga bahkan terlihat menggunakan masker penutup mulut dan hidung.

Sementara itu, Kepala Badan Lingkungan Hidup, Huzaini mengungkapkan kualitas udara sesuai alat deteksi udara, yakni Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) justru menunjukkan kondisi udara masih bagus.

"Hasil pantauan ISPU masih baik, belum sampai ke ambang bahaya. Kendati memang terlihat sedikit berkabut dan agak bau asap. Hanya sejak beberapa hari terakhir cuaca yang sangat panas, terdeteksi di ISPU mencapai 37 derajat celsius," papar Huzaini.

Kabut yang muncul di Bengkalis kata Huzaini, memang berasal dari sejumlah kebakaran yang terjadi di Kecamatan Bengkalis. Kendati kebakaran tersebut sudah dipadamkan, karena lahan yang terbakar adalah lahan gambut, maka tetap mengeluarkan kepulan asap.

Diketahui, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terjadi desa Senggoro dengan desa Air Putih, Kecamatan Bengkalis yang menghanguskan sekitar 40 ha lahan perkebunan serta lahan kosong.

Kebakaran hebat itu sendiri terjadi sejak Senin (15/4) pagi yang diduga akibat melakukan pembersihan lahan, sehingga api terus menjalar dari Senggoro menuju Air Putih.

Tidak hanya itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah-Pemadam Kebakaran (BPBD-Damkar) Kabupaten Bengkalis menemukan adanya titik api sebanyak empat titik.

Selain di Senggoro dan Air Putih juga di Wonosari Tengah dan Kelapa Sari pada saat hampir bersamaan, tapi berhasil dipadamkan.

"Karhutla itu awalnya terjadi di desa Senggoro. Kemudian karena cuaca panas dan terik pada Senin lalu serta tiupan angin, api terus merengsek menuju kawasan lainnya di perbatasan kedua desa tersebut," terang Jaafar Arif, plt Kepala BPBD-Damkar Bengkalis

Akibat pengaruh cuaca tersebut, api menyeberang ke desa Air Putih dan membakar lahan milik masyarakat. (KR-RST/M027)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013