Jakarta (ANTARA) -
Pelaksana Tugas Direktur Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Dr. Dadi Roswandi menyebutkan bahwa fokus pembangunan penduduk kini telah bergeser pada kualitas, tak sekadar kuantitas.
 
“Pembangunan kependudukan di Indonesia tidak lagi berfokus pada pengendalian kuantitas, misalnya pencegahan ledakan penduduk atau penekanan jumlah kelahiran, tetapi sudah fokus menangani kesenjangan angka kesuburan total (total fertility rate) antar wilayah dan upaya percepatan peningkatan kualitas penduduk, pendidikan, dan IQ,” kata Dadi dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat.
 
Pernyataan ini disampaikan Dadi pada peringatan Hari Keluarga Nasional ke-30 dan Hari Anak Nasional (HAN) ke-39 tahun 2023 di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Kamis (24/8)
 
Dadi Roswandi mengatakan, Jawa Barat telah mengalami tren penurunan prevalensi stunting yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Namun, prevalensi stunting provinsi ini masih di atas ambang batas standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 20 persen, sehingga masih masuk dalam kategori darurat.

Baca juga: BKKBN: Peran orang tua menentukan kualitas generasi di masa depan

Baca juga: BKKBN: Kualitas SDM RI mampu bersaing dengan penduduk dunia

 
Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting Jawa Barat berada pada angka 20,2 persen. Sedangkan angka stunting Kabupaten Ciamis sebesar 18,6 persen.
 
Jawa Barat sebagai penyangga capaian program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, Keluarga Berencana (Bangga Kencana) nasional, dan juga percepatan penurunan stunting, menurut Dadi perlu mengembangkan inovasi dan kreasi, serta berkolaborasi untuk mencapai target pembangunan yang sudah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.
 
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya yang turut hadir pada acara tersebut juga mengatakan bahwa pembangunan di Ciamis tidak hanya terpusat pada infrastruktur fisik, tetapi juga non fisik.
 
"Harus seimbang antara pembangunan fisik dan non fisik seperti kesehatan dan keluarga yang sama-sama penting," ucap Herdiat.

Baca juga: BKKBN apresiasi Semarang yang tingkatkan kualitas penduduk lewat KB

Baca juga: BKKBN: Imbangi ledakan SDM produktif dengan kualitas

 

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023