Pada kuartal II 2023, sektor ILMATE memberikan kontribusi sebesar 4,15 persen terhadap PDB nasional, atau mencapai 25,44 persen terhadap PDB industri non-migas
Jakarta (ANTARA) -
Kinerja Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) pada triwulan II 2023 tumbuh 12,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy) yang menandakan tren pemulihan ekonomi Indonesia terus menguat.
 
 
Sektor ILMATE merupakan kelompok industri manufaktur yang sangat berperan penting pada pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB). Pertumbuhan sektor tersebut konsisten melampaui pertumbuhan ekonomi nasional sejak kuartal I 2021, dengan pertumbuhan double digit yang berlangsung mulai triwulan III 2022.
 
 
"Pada kuartal II 2023, sektor ILMATE memberikan kontribusi sebesar 4,15 persen terhadap PDB nasional, atau mencapai 25,44 persen terhadap PDB industri non-migas," kata Sekretaris Direktorat Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian Yan Sibarang Tandiele dalam keterangan di Jakarta, Senin.
 
 
Adapun sektor ILMATE yang tumbuh double digit sepanjang triwulan II 2023, yaitu Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik, dan Peralatan Listrik sebesar 17,32 persen (yoy), Industri Logam sebesar 11,49 persen (yoy), serta Industri Alat Angkutan sebesar 9,66 persen (yoy).
 
 
Yan menjelaskan, peningkatan kinerja Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik karena didorong oleh peningkatan permintaan komputer untuk tahun ajaran baru sekolah serta peningkatan permintaan luar negeri pada produk tabung elektron dan komponen elektronik lainnya.
 
 
"Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik tumbuh impresif di kuartal ini juga didukung oleh peningkatan ekspor di atas 100 persen pada komoditas Industri Barang dari Logam Bukan Aluminium Siap Pasang, serta Industri Tabung Elektron dan Konektor Elektron," katanya.
 
 
Sementara itu, Industri Logam Dasar merupakan sektor yang mampu bertahan selama pandemi dan mencatat pertumbuhan positif sejak triwulan I 2020. Lonjakan kinerja sektor ini pada triwulan II 2023, dikarenakan oleh peningkatan ekspor komoditas baja dan ferro nickel.
 
 
Pertumbuhan positif di sektor Industri Logam Dasar ini sejalan dengan perbaikan-perbaikan kebijakan di Kemenperin terkait mekanisme smart supply-demand baja nasional dengan Pertimbangan Teknis yang terukur sesuai ketentuan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 4 tahun 2021 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 1 tahun 2019 dan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 32 tahun 2019 dengan kriteria teknis yang lebih baik.
 
 
"Peningkatan PDB Industri Logam Dasar didukung oleh pengembangan sejumlah industri smelter yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia, yaitu Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, serta Banten," imbuhnya.
 
 
Kemudian, terkatrolnya Industri Alat Angkutan, disebabkan oleh peningkatan permintaan kendaraan listrik sebagai dampak pemberlakuan insentif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sejak April 2023 dan pasokan semikonduktor kendaraan bermotor yang sudah lebih baik.
 
 
"Kami berharap degan kinerja pertumbuhan sektor ILMATE ini dapat memacu perluasan investasi dan peningkatan teknologi industri melalui kerjasama teknologi yang dapat meningkatkan performa ekspor komoditas ILMATE," kata Yan.
   

Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023