Kehadiran hewan cantik seperti ini di kota indah kami adalah secercah harapan bagi kami, warga Sarajevo
Sarajevo (ANTARA News) - Sebagian orang masih ingat suara auman singa di dalam kandang, kondisi yang mempertegas malam panjang selama pengepungan Sarajevo.

Seperti juga beruang dan kucing besar lain, semua hewan itu sangat kelaparan setelah penjaga kebun binatang yang mempertaruhkan nyawa mereka untuk memberi makan hewan tersebut, tewas atau cedera dalam pemboman oleh pasukan Serbia Bosnia dalam beberapa bulan pertama perang 1992-95.

Kini dua dasawarsa setelah peristiwa itu, si raja hutan kembali ke Ibu Kota Bosnia Herzegovina, Sarajevo.

Dua singa yang merupakan sumbangan dari Bulgaria, tiba pada April di "kebun liar" baru di kebun binatang tersebut, tempat yang dibangun dengan biaya 225.000 euro (293.000 dolar AS) setelah empat tahun lobi dan pengumpulan dana oleh para pejabat dan pekerja kebun binatang.

Namun singa betina dari pasangan raja hutan itu mati tak lama setelah tiba karena sebab yang tidak diketahui. Otopsi masih dilakukan.

Tetapi Esad Tajic, Manager Umum kebun binatang tersebut, mengatakan ia berharap kucing besar yang tersisa, seekor singa Afrika berusia tiga tahun, akan membantu menggandakan jumlah pengunjung menjadi satu juta orang setahun.

"Si Raja Hutan tetap di sini. Sayangnya, sang ratu mati, tapi kami akan melakukan setiap upaya untuk memperoleh singa betina baru sesegera mungkin dan memulai lingkaran reproduksi kami sendiri tahun depan," kata Tajic kepada Reuters.

Kedatangan singa itu telah menjadi berita besar di Sarajevo, di mana kebun binatang tersebut berada di dekat gedung apartemen sekitar setengah mil dari pusat kota, yang pernah terjebak di garis pertempuran pengepungan yang berlangsung selama 43 bulan dan menewaskan lebih dari 11.000 orang.

Banyak hewan secara perlahan menyerah pada kelaparan. Bangkai hewan tersebut dibiarkan membusuk. Sebanyak 100.000 orang akhirnya tewas dalam perang Bosnia, konflik terburuk yang meletus dengan ambruknya Federasi Yugoslavia.

Kebun binatang itu dibuka kembali dua tahun setelah berakhirnya perang, ranjau dan peluru mortir yang tidak meledak dibersihkan. Sebagian bangunan masih menyimpan luka bekas pertempuran.

Hadiah dari Kebun Binatang Sofia tersebut telah disambut sebagai tanda langka kondisi normal di satu negara yang masih menghadapi perpecahan suku dan krisis politik.

Singa itu masih belum mempunyai nama. Kebun binatang tersebut berencana mengundang saran dari masyarakat segera setelah singa betina baru tiba. Namun para pejabat masih harus mencari donor untuk membayar perjalanan untuk memeriksa calon pasangan singa jantan yang ada.

"Hingga saat ini, anak-anak kami hanya bisa melihat singa di film, di kartun," kata Kenan Memisevic, seorang warga Sarajevo yang mengunjungi kebun binatang itu bersama putranya setelah bubaran sekolah.

"Ini adalah berita besar buat mereka," katanya. Sementara itu sang singa berkeliaran di balik tembok batu dan kaca.

Pengunjung yang bernama Irfana Trampa menambahkan, "Kehadiran hewan cantik seperti ini di kota indah kami adalah secercah harapan bagi kami, warga Sarajevo."


Penerjemah: Chaidar Abdullah

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013