Jepang akan terus melakukan advokasi kepada China agar para ahli dari kedua negara terlibat dalam diskusi komprehensif berdasarkan bukti ilmiah,
Istanbul (ANTARA) - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengundang China untuk bergabung dalam kelompok para ahli yang memonitor pembuangan air limbah nuklir Fukushima, menyusul larangan impor produk laut yang diberlakukan oleh Beijing kepada Tokyo.

“Jepang akan terus melakukan advokasi kepada China agar para ahli dari kedua negara terlibat dalam diskusi komprehensif berdasarkan bukti ilmiah,” kata Kishida dalam pertemuan para pejabat tinggi dari Partai Demokrat Liberal yang berkuasa, demikian laporan NHK News.

Kishida mengusulkan hal tersebut setelah China memberlakukan larangan impor terhadap seluruh produk akuatik dari Jepang, setelah Tokyo memulai proses pelepasan air limbah radioaktif dari PLTN Fukushima ke laut.

Kishida menekankan komitmen pemerintahnya untuk mencegah kerusakan pada sektor perikanan negara akibat pelepasan limbah nuklir itu.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa Jepang akan menggunakan saluran diplomatik untuk mendesak China agar segera mencabut penangguhan semua impor makanan laut dari Tokyo.

Pada saat yang sama, kata Kishida, pemerintah Jepang akan mendorong upaya di dalam negeri untuk meningkatkan konsumsi makanan laut sebagai bagian dari usaha menjaga industri perikanan.

Sementara itu, para pejabat Jepang mengindikasikan bahwa Tokyo dapat mengajukan keluhan ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) atas larangan yang diberlakukan China terhadap impor makanan laut Jepang, menurut laporan Kyodo News.

Baca juga: Jepang ancam bawa larangan impor China terkait Fukushima ke WTO
Baca juga: Jubir: China akan lindungi keselamatan warga Jepang sesuai hukum
Baca juga: Rusia ingin tingkatkan ekspor ikan ke China setelah Jepang dilarang


Sumber: Anadolu

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023